Teten Masduki resmikan program edukasi koperasi dan kewirausahaan tenun ikat di NTT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelestarian nilai budaya tradisional dan pengembangan kewirausahaan berkaitan erat dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi atas hadirnya program workshop edukasi koperasi dan kewirausahaan di Rumah Tenun Lepo Lorun, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Teten menambahkan, program tersebut dinilai penting bagi pengembangan kader-kader koperasi yang nantinya akan terintegrasi di sektor produksi. “Saya apresiasi adanya program workshop Koperasi dan UKM yang memberikan edukasi koperasi dan kewirausahaan," kata Teten dalam siaran pers, Minggu (23/5).

Tenun ikat hasil produksi Rumah Tenun Ikat Lepo Lerun memiliki ciri khas yang terkait tradisi lokal dan ritual adat sehingga kain tradisional tersebut sangat penting dalam pelestarian budaya.


Baca Juga: Genjot transaksi mobile banking, BNI siapkan berbagai hadiah untuk nasabah

Adanya edukasi tempat pelatihan tenun ikat juga akan berdampak penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan kini, anak-anak muda setempat memiliki cita-cita untuk menjadi pegawai di rumah tenun yang telah 20 tahun berdiri tersebut.

“Edukasi tempat pelatihan dapat mengembangkan ekonomi. Saya sangat senang meresmikan program tersebut karena ternyata pilihan menjadi pegawai koperasi adalah pilihan utama masyarakat NTT,” ujarnya.

Selain itu, berkaca pada 50% penduduk disana sudah berkoperasi, maka Teten menilai Provinsi NTT layak dinobatkan sebagai provinsi koperasi. Bahkan koperasi telah hidup menjadi kekuatan ekonomi masyarakat dan menjadi jati diri masyarakat NTT.

“NTT layak dijadikan provinsi koperasi, 50% penduduknya berkoperasi. Koperasinya hidup menjadi kekuatan masyarakat, salah satunya KSP Kopdit Pintu Air yang melakukan transformasi menjadi koperasi-koperasi produktif. Khususnya dalam pengembangan produk, memelihara tradisi melalui kain tenun. Diharapkan akan terus tumbuh,” ujarnya.

Baca Juga: Dorong investasi di NTT, Kementerian Investasi : Perlu kolaborasi investor dan lokal

Sementara itu, Pendiri Rumah Tenun Ikat Lepo Lerun, Alfonsa Horeng menjelaskan, Rumah Tenun Ikat yang berada di Desa Nita, Kabupaten Sikka, NTT tersebut berdiri sejak tahun 2004 dan bertujuan untuk mempertahankan budaya yang sudah turun-temurun, diwariskan oleh para leluhur. Adapun sebagian besar penenun merupakan anggota Koperasi Kopdit Pintu Air.

Perempuan yang sudah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk melestarikan tenun ikat tersebut, tidak hanya mengenalkan tenun ikat di dalam negeri, namun hingga ke mancanegara. “Bagi kami tenun ikat itu tidak sekadar kain yang digunakan untuk membalut tubuh dan menjadi menutup raga. Di balik terciptanya kain tenun ini banyak sekali filosofi yang terkandung di dalamnya,” kata Alfonsa.

Selanjutnya: Berkat pemasaran digital, pemasaran loyang bisa tembus pasar regional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi