Teten Masduki sebut banpres produktif telah tersalur 100%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki memastikan program Bantuan Presiden (Banpres) produktif usaha mikro telah tersalur 100%.

Banpres produktif usaha mikro merupakan salah satu bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Total pelaku usaha mikro yang menerima bantuan sebanyak 9 juta pelaku usaha mikro.

"Sejak diluncurkan program banpres produktif untuk usaha mikro ini per 6 Oktober sudah 100%," ujar Teten saat konferensi pers, Rabu (7/10).

Teten bilang, banpres produktif usaha mikro memang dibutuhkan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya saat pandemi Covid-19 pelaku usaha mikro mengalami penurunan penghasilan.

Baca Juga: Salurkan Banpres Produktif tahap 2, KemenKop UKM gandeng KPK

Oleh karena itu, banpres produktif usaha mikro akan memberikan bantuan sebesar Rp 2,4 juta per pelaku usaha. Bantuan tersebut diharapkan dapat menambah modal bagi pelaku usaha.

Meski begitu, Teten bilang masih banyak pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan bantuan. Pasalnya berdasarkan estimasi, terdapat lebih dari 20 juta pelaku usaha mikro yang berstatus unbankable.

Oleh karena itu, pemerintah akan menambah jumlah penerima banpres produktif usaha mikro. Teten bilang jumlah penerima akan ditambah sebanyak 3 juta pelaku usaha mikro.

"Akan kami salurkan dan hari ini pun saya kira kita minggu ini pun sudah mulai menyalurkan untuk 3 juta berikutnya," terang Teten.

Baca Juga: Tujuh bulan penanganan Covid-19, Jokowi: Saya ingin menteri kerja lebih baik

Oleh karena itu, Teten meminta kepada pelaku usaha mikro mendaftar untuk mendapatkan bantuan tersebut. Pendaftaran bisa melalui Dinas Koperasi dan UKM di daerah, mau pun lembaga pembiayaan lain.

Saat ini anggaran pun telah diterima dari Kementerian Keuangan terkait tambahan penerima. Diharapkan adanya banpres produktif usaha mikro akan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Penyerapan BLT UMKM baru 64,5%, pelaku usaha masih bisa daftar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli