Thailand akan Memulai Program Stimulus Tahap Kedua pada Januari 2025



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand akan meluncurkan fase kedua dari skema pemberian stimulus berupa bantuan tunai atau yang dikenal dengan program "dompet digital" pada Januari 2025. Para pejabat mengungkapkan, dalam stimulus fase kedua ini, pemerintah akan mendistribusikan 40 miliar baht (US$ 1,6 miliar) kepada 4 juta orang untuk membantu meningkatkan konsumsi.

Mengutip Reuters, Selasa (19/11), program stimulus utama pemerintah senilai US$ 14 miliar untuk memberikan 10.000 baht (US$ 289) kepada masing-masing sekitar 45 juta orang diluncurkan pada akhir September, dengan sekitar sepertiganya telah terealisasi.

Pemerintah menghadapi penundaan dalam peluncurannya, yang menghambat upaya untuk memulai kembali ekonomi yang hanya tumbuh 1,9% tahun lalu.


Baca Juga: Menteri Keuangan Thailand Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 3,5% di 2025, Ini Strateginya

Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan, pembayaran tahap kedua akan menyasar orang-orang berusia di atas 60 tahun yang membutuhkan dukungan terlebih dahulu.

"Kami pikir kelompok ini membutuhkan... dan kami dapat melakukannya segera," katanya kepada wartawan.

Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat menambahkan, ang tunai akan ditransfer pada akhir Januari, sebelum Tahun Baru Imlek.

Para pejabat berbicara setelah rapat pemerintah pada hari Selasa tentang rencana stimulus dan langkah-langkah pengurangan utang.

Pichai mengatakan hal itu akan berlaku bagi peminjam dengan utang yang jatuh tempo hingga satu tahun, senilai sekitar 1,2 triliun hingga 1,3 triliun baht.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut akan mencakup penangguhan bunga dan pengurangan pembayaran pokok selama tiga tahun.

Pichai mengatakan, pemerintah juga merencanakan dukungan perumahan bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Thailand Mulai Menggelontorkan Stimulus Tahap Pertama

Sebelumnya pada hari Selasa, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengatakan ekonomi menunjukkan tanda-tanda baik untuk ekspansi, dengan pertumbuhan 3% per tahun pada kuartal ketiga dan 2,6% diproyeksikan untuk tahun penuh.

Ekonomi berpotensi tumbuh lebih dari perkiraan karena investasi swasta dapat dipercepat dan langkah-langkah dukungan akan dipertimbangkan, katanya.

Pertumbuhan tahunan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara sebesar 3% pada kuartal September adalah laju tercepat dalam dua tahun dan mengalahkan ekspektasi analis.

Namun, pejabat dan analis melihat peningkatan tantangan untuk mempertahankan momentum tahun depan.

Wakil Menteri Keuangan Paopoom Rojanasakul pada hari Selasa mengatakan data PDB kuartal ketiga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik.

"Kami memiliki tugas untuk mempertahankan momentum pertumbuhan hingga kuartal keempat," katanya.

Pertumbuhan diharapkan meningkat menjadi 4,3% per tahun pada kuartal terakhir tahun 2024, dibantu oleh langkah-langkah stimulus pemerintah, katanya, dan harus lebih tinggi pada tahun 2025. 

Selanjutnya: Harga Pangan Kalteng : Cabai Rawit, Daging Ayam & Ikan Kembung Naik, Selasa (19/11)

Menarik Dibaca: Cara Merekam Panggilan Telepon dan Percakapan di iPhone agar Bisa Tersimpan

Editor: Herlina Kartika Dewi