Thailand banjir, harga beras naik US$20-30 per ton



BANGKOK. Banjir yang paling buruk dalam empat tahun terakhir yang melanda Thailand berpotensi menggerus produksi beras dari wilayah utama penghasil beras di Thailand. Kondisi ini kemungkinan akan kian mengerek harga beras di pasar global yang sudah tersurung sebesar 45% dari level terendahnya tahun ini pada 30 Juni 2010 lalu. “Produksi beras Thailand kemungkinan anjlok sebesar 15-20% dari tahun lalu menjadi dibawah 20 juta ton," kata Banjong Tungjitwattanakun, VP Thai Rice Mills Association, Rabu (20/10). Menurut data yang dirilis oleh Agricultural Economics Office, tahun lalu, negara eksportir beras terbesar di dunia ini menghasilkan beras sebanyak 23,3 juta ton. Kerusakan hasil panenan di Thailand ini terjadi ditengah banjir maupun badai yang melanda Filipina maupun Pakistan; sehingga akan makin memangkas suplai beras di pasar global. Padahal, permintaan beras sedang meningkat. "Potensi penyusutan produksi ini bisa menggiring harga beras Thailand naik sekitar US$ 20-30 per ton," kata Banjong. Harga beras kemungkinan menyentuh level tertingginya pada awal November, saat buyers kembali ke pasar usai panen mulai. Beras Thailand, benchmark harga beras untuk Asia, telah naik 11% dari level terendahnya pada tahun ini pada bulan Juli lalu; dan diperdagangkan di level US$ 510 per pada 6 Oktober 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: