Thailand Setujui Bantuan Rp 24 Triliun Untuk Petani Padi, Naikkan Harga Gula Domestik



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Kabinet Thailand menyetujui bantuan sebesar 56 miliar baht ($1,55 miliar) atau setara Rp 24,4 triliun kepada petani padi dan menaikkan harga gula dalam negeri sebesar 10%.

Langkah-langkah bantuan untuk petani padi termasuk pemberian 1.000 baht kepada petani untuk setiap rai (0,16 hektare) lahan, namun tidak melebihi 20 rai, kata juru bicara pemerintah Radklao Inthawong Suwankiri.

Skema ini diharapkan bermanfaat bagi 4,68 juta rumah tangga. Program subsidi ini merupakan tambahan dari pinjaman senilai 55 miliar baht atau Rp 23,94 triliun yang disetujui pekan lalu untuk membantu petani yang dirugikan oleh harga rendah.


Kabinet pada hari Selasa (14/11) juga menyetujui kenaikan 10% harga gula dalam negeri.

Baca Juga: Bulog Pastikan CBP Aman Hingga Tahun Depan

Langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah pemerintah membatalkan kenaikan harga gula dalam negeri sebesar 20% dan mengklasifikasikannya sebagai barang terkendali, yang memerlukan persetujuan tambahan untuk ekspor lebih dari 1 metrik ton.

“Ini adalah tindakan yang tepat dengan mempertimbangkan pengeluaran petani tebu,” kata Menteri Perdagangan Phumtham Wechayachai kepada wartawan.

Thailand adalah eksportir gula terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Produksi gula Thailand tertekan oleh kekeringan. Negeri Gajah Putih ini diperkirakan akan memproduksi 8 juta ton pada 2023. Dari total tersebut, sebanyak 2,5 juta ton akan dikonsumsi di dalam negeri dan 5,5 juta ton akan diekspor, menurut data pemerintah.

Tahun lalu, negara ini mengekspor 7,69 juta ton gula.

Editor: Wahyu T.Rahmawati