Thailand tolak kapal pesiar Holland MS Westerdam berlabuh



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pemerintah Thailand telah melarang penumpang dari kapal pesiar Amerika Serikat (AS) Holland MS Westerdam untuk turun. 

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, Thailand telah menolak kapal pesiar tersebut untuk berlabuh tengah kekhawatiran akan virus corona meskipun tidak ada infeksi yang terkonfirmasi di dalam kapal tersebut.

Mengutip Reuters, kapal pesiar yang dimiliki oleh Carnival Corp yang berbasis di Miami sebelumnya telah mengumumkan bahwa penumpang akan turun di Bangkok pada 13 Februari mendatang. Selain itu tidak ada alasan bahwa ada orang di dalam kapal tersebut yang memiliki virus.


Baca Juga: WHO: Percikan virus corona bisa menjadi api yang lebih besar

"Saya telah mengeluarkan perintah. Izin untuk berlabuh ditolak," kata Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul dalam posting Facebook, Selasa (11/2).

Sebelum berlabuh di Bangkok, Westerdam telah berpaling dari beberapa negara, termasuk Jepang dan Filipina. Berlayar nya kapal pesiar ini bersamaan dengan ketakutan akan virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menginfeksi lebih dari 40.000 sejak pertama kali dilaporkan di kota Wuhan kurang dari dua bulan yang lalu

Westerdam pun sudah mengatakan tidak seorang pun di kapal memiliki virus. Laporan media mengatakan, kapal pesiar ini membawa 1.455 penumpang dan 802 awak dengan tujuan awalnya adalah Yokohama, Jepang. 

"Kapal itu tidak dalam karantina dan kami tidak punya alasan untuk percaya ada kasus virus corona di atas kapal meskipun ada laporan media," kata perusahaan itu.

Baca Juga: Antisipasi virus corona, Kemenlu naikkan status perjalanan ke Singapura jadi kuning

Sebelumnya dikatakan bahwa Westerdam berlayar menuju Bangkok, dan tidak segera jelas apakah kapal itu akan berubah arah.

Kekhawatiran pemerintah Thailand terjadi setelah kapal pesiar lain, Diamond Princess, dengan 3.700 penumpang dan awak kapal, dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang dengan 135 kasus virus corona terdeteksi pada kapal milik Carnival Corp.

Editor: Anna Suci Perwitasari