Thailand tunda penjualan beras dari gudang stok



BANGKOK. Pemerintah Thailand menunda penjualan berasnya dari gudang milik pemerintah lantaran banjir berpotensi merusak panenan dan mengurangi produksi biji-bijian. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara Pemerintah Thailand Marut Masayawanit, Selasa (26/10). Banjir yang paling buruk dalam empat tahun terakhir ini memang menyapu Thailand, negara eksportir beras terbesar di dunia. Dus, produksi beras kemungkinan terpangkas sebesar 20% dan berpotensi mengerek harga beras."Produksi kemungkinan anjlok 15-20% dari tahun lalu menjadi kurang dari 20 juta ton," kata Banjong Tungjitwattanakun, VP Thai Rice Mills Association, minggu lalu. Menurut data yang dilansir Agricultural Economics Office, produksi beras dari panenan utama tahun lalu mencapai 23,3 juta ton. Rusaknya panenan Thailand ini terjadi ditengah produksi beras global juga terkikis akibat banjir dan badai yang terjadi di Pakistan dan Filipina. Thailand memproduksi beras dua kali setahun; dengan panenan utama pada akhir Oktober hingga April dan menyumbang 75% produksi beras Thailand. Commerce Minister Porntiva Nakasai menjelaskan, Tahun ini, ekspor beras Thailand kemungkinan akan mencapai 8,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: