Thailand undang investor di zona eksklusif



BANGKOK. Pemerintah Thailand ingin menerapkan zona ekonomi khusus atau Special Economic Zones (SEZs) pada perbatasan wilayahnya. Untuk maksud ini, Thailand akan menawarkan pembebasan pajak perusahaan dan insentif lain untuk mendorong masuknya investasi asing ke negara tersebut.

Seperti diungkap Nikkei Asian Review, Senin (27/7), keinginan Pemerintah Thailand itu disampaikan Perdana Menteri Prayut Chan Ocha pada konferensi yang diadakan awal Juli lalu. Sebanyak 10 lokasi diusulkan menjadi zona eksklusif.

Dua lokasi zona eksklusif yang bakal menjadi proyek percontohan adalah pertama,  wilayah di utara Provinsi Tak dekat perbatasan Myanmar. Sedangkan, lokasi kedua berada di Provinsi Sa Kaeo, yang berada di sepanjang perbatasan Kamboja.


Sektor usaha yang akan diundang masuk ke zona eksklusif ini diantaranya adalah bisnis pertanian, perikanan, pakaian, tekstil, furnitur, peralatan medis, dan onderdil.

Pemerintah Thailand tidak tanggung-tanggung dalam memberikan insentif. Negeri Gajah Putih ini menawarkan keringanan pajak selama 13 tahun bagi investor yang berminat mengembangkan bisnis di kawasan tersebut.

Tidak hanya itu, masalah kelonggaran tenaga kerja juga menjadi tawaran Thailand. Negara ini akan membuka keran tenaga kerja dari negara tetangga seluas-luasnya untuk bekerja di kawasan tersebut tanpa ada pembatasan.

Di sisi lain, Pemerintah Thailand juga memiliki harapan kebijakannya tersebut akan mendatangkan keuntungan besar dalam jangka panjang. Thailand memprediksi, transaksi perdagangan di kawasan perbatasan akan meningkat menjadi US$ 26,3 miliar per tahun. 

Editor: Yudho Winarto