Thaksin Shinawatra Berhak Dapat Pembebasan Bersyarat pada Februari Mendatang



KONTAN.CO.ID -  BANGKOK. Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, berpotensi mendapat pembebasan bersyarat paling cepat pada akhir Februari 2024. Hal ini menyusul pengurangan hukuman penjaranya dari delapan tahun menjadi satu tahun setelah ia kembali dari pengasingan.

Thaksin, yang merupakan salah satu politisi paling populer di Thailand, kembali ke tanah air dengan dramatis sebulan yang lalu, yakni 15 tahun setelah ia memilih hidup dalam pengasingan akibat digulingkannya ia melalui kudeta militer pada tahun 2006. 

Saat berada di luar negeri, Thaksin dinyatakan bersalah tanpa kehadirannya dalam tiga kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan, konflik kepentingan, dan penyimpangan.


Baca Juga: Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Ambil Sumpah Perdana Menteri Baru dan Kabinetnya

Kepulangannya ke Thailand bertepatan dengan terpilihnya sekutunya, Srettha Thavisin, sebagai Perdana Menteri baru pasca pemilu di bulan Mei yang menghasilkan kekalahan partai pendukung militer.

Sejak tahun 2001, partai-partai yang bersekutu dengan Thaksin selalu menang dalam setiap pemilihan, kecuali pada pemilu terakhir dimana Pheu Thai, partai yang didukung oleh keluarganya, harus puas berada di posisi kedua.

Thaksin, seorang miliarder di industri telekomunikasi yang kebijakan populistiknya mendapatkan dukungan dari masyarakat miskin Thailand, kerap bertikai dengan elite finansial konservatif serta militer yang berhaluan royalis. Hal ini juga menjadi penyebab penggulingan pemerintahan yang dipimpin oleh saudara perempuannya pada tahun 2014.

Baca Juga: Raja Thailand Kurangi Hukuman Mantan PM Thaksin Menjadi Satu Tahun

Editor: Noverius Laoli