Thank You and Goodbye jadi judul dan edisi terakhir tabloid terlaris di dunia



LONDON. Edisi terakhir tabloid mingguan Inggris News of the World (NoW) menampilkan judul berita utama yang sangat sederhana yaitu "Terima kasih dan selamat berpisah".

Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah 168 tahun tabloid itu terbit, tidak ada judul bombastis yang biasanya sarat dengan skandal seks, skandal keluarga kerajaan maupun skandal pengaturan pertandingan.

Dalam tajuk rencana satu halaman, koran itu menyatakan permintaan maaf. "Sederhana saja, kami kehilangan arah," tulis koran itu.


Penerbit News of the World, News International, menutup tabloid dengan oplah terbesar di Inggris ini setelah muncul banyak tuduhan penyadapan telepon terhadap sejumlah selebriti, politikus sampai keluarga korban pembunuhan.

Dalam pidato pendek kepada lebih dari 200 staf di luar kantor NoW di London timur sebelum edisi terakhir didistribusikan, pemimpin redaksi tabloid Colin Myler memperlihatkan edisi ke-8.674 atau edisi terakhir surat kabar itu.

"Ini bukan yang kami inginkan dan tidak pantas kami berada di sini," ujarnya. Di tajuk rencana NoW ada pernyataan permintaan maaf lantaran sudah menyadap telepon sejumlah orang.

"Kami memuji standar tinggi dan kami menuntut standar tinggi. Tetapi seperti yang kita ketahui sekarang dan harus diakui walau berat, selama periode sampai tahun 2006 sebagian orang yang bekerja untuk kami, atau atas nama kami, tidak menerapkan standar itu" beber Myler. Ia juga mengakui memang ada sejumlah telepon yang disadap dan karena itu koran ini meminta maaf sebesar-besarnya.

Dipenuhi suasana kesedihan

Alan Edwards, salah satu reporter NoW yang sekarang kehilangan pekerjaan, mengatakan kepada BBC hari terakhir mereka bekerja diwarnai oleh nuansa penuh kesedihan. Sejak dibeli oleh konglomerat Rupert Murdoch pada tahun 1969 NoW semakin mendominasi koran Minggu Inggris.

Dengan penjualan rata-rata 2.812.005 eksemplar setiap minggu, News of the World selama ini menyatakan bahwa koran berbahasa Inggris paling laris di dunia.

Ahli sejarah surat kabar tabloid Chris Horrie mengatakan Rupert Murdoch mengubah surat kabar ini secara dramatis. "Murdoch membelinya dan mengubahnya secara signifikan. Dia mengubah praktek jurnalisme modern yang menggunakan jurnalisme buku cek," kenangnya.

"News of the World membeli semua cerita selebriti dan politisi dan membeberkannya pada hari Minggu. Itulah jurnalisme buku cek sejak tahun 1980-an," kata Horrie.

Editor: