ATLANTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memangkas suku bunganya menjadi 1% hari Rabu (29/10) ini.Harga komoditi yang tersungkur dan pelemahan daya beli masyarakat yang memperlambat inflasi adalah isu pembahasan utama dalam pertemuan terakhir para pejabat The Fed September 2008 lalu. Para ekonom pun memprediksi besok Departemen Perdagangan AS akan melaporkan perekonomian Amerika menciut 0,5% di kuartal ketiga, terbesar sejak resesi tahun 2001. "The Fed akan menjadi sangat agresif," kata Mark Gertler, ekonom dari New York University dan co-author riset bersama Ben S. Bernanke, Pimpinan The Fed. Menurutnya, permasalahan saat ini adalah seberapa buruk resesi ini bakal terjadi. Ia juga meramalkan, suku bunga acuan akan terpotong 50 basis poin, pas dengan prediksi para ekonom yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Bernanke dan timnya bisa mendorong tingkat suku bunga pinjaman menuju 0% pada Juni mendatang kalau saja kesulitan kucuran kredit tetap berlangsung. The Fed telah membabat suku bunga acuannya dari 5,25% pada 13 bulan terakhir ini dan menciptakan 6 program pinjaman untuk mengalirkan lebih dari US$ 1 triliun ke pasar keuangan. Tapi perbankan masih enggan untuk meminjam satu dengan yang lainnya, dan indeks S&P 500 menciut hampir 36% tahun ini.The Fed bakal mengumumkan keputusan pemangkasan suku bunga acuannya pada 14.15 waktu Washington DC. "Perhatian yang besar akan tidak akan cukup mempengaruhi pertumbuhan," kata bekas Gubernur The Fed Lyle Gramley, yang kini menjadi penasihat bagi Stanford Group Co. " Jika perekonomian menunjukkan sinyal tambahan atas resesi yang lebih dalam, saya kira The Fed akan memutuskan bahwa patokan bawahnya bukanlah 1%," tambahnya. Gramley malah memprediksikan bahwa penentu kebijakan akan memangkas kembali suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin dalam pertemuan The Fed yang dijadwalkan bulan Desember 2008 depan. "Nol, bahkan itu mungkin!" tandasnya. Editor: