KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor tengah menanti rilis inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS) untuk menilai arah kebijakan The Fed selanjutnya. Bank Sentral AS berpotensi menaikkan suku bunga dalam periode yang lebih panjang, sesuai target penurunan inflasi. Presiden HFX International Berjangka Sutopo Widodo mencermati bahwa notulen rapat kebijakan moneter The Fed pada Kamis (22/2) menunjukkan bank sentral AS bakal bersikap hawkish. Risalah menunjukkan pembuat kebijakan akan mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lama lagi untuk membawa inflasi turun ke target Fed. Notulen pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) juga menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan mengatakan sikap kebijakan yang tidak cukup membatasi dapat menghambat kemajuan baru-baru ini pada tekanan inflasi yang moderat.
"Ini menunjukkan bahwa mereka (The Fed) mungkin siap untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan Desember sebesar 5,1%," ucap Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2). Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis ke Rp 15.192 per Dolar AS Kamis (23/2) Sutopo bilang, notulen pertemuan FOMC adalah hawkish untuk kebijakan Fed dan bullish untuk dolar. Sorotan selanjutnya ialah indeks harga PCE inti yang bisa menimbulkan ancaman terbesar terhadap minat risiko setelah kejutan Consumer Price Index (CPI).