The Fed diekspetasikan akan dovish, rupiah menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menguat dalam perdagangan, Kamis (25/7) karena pelaku pasar kompak mempertimbangkan kembali sikap The Fed yang lebih dovish. 

Mengutip Bloomberg di pasar spot rupiah tercatat menguat 0,14% ke Rp 13.977 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah juga menguat 0,17% ke Rp 13.986 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan penguatan rupiah hari ini dipicu oleh dolar AS yang tertekan karena pasar kembali mempertimbangkan sikap dovish dari The Fed. 


Selain itu, pelaku pasar yang melihat ada harapan dan titik terang dari negosiasi AS dengan China yang dimulai pekan depan juga membuat dollar AS tertekan dan menguntungkan rupiah. 

Sedangkan, faktor internal yang membuat rupiah menguat adalah, pelaku pasar merespon positif terpilihnya Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. 

Faisyal memproyeksikan pergerakan rupiah pada Jumat (26/7) akan bergantung pada keputusan moneter European Central Bank (ECB) nanti malam. "Jika ECB memangkas suku bunga maka dollar AS berpotensi menguat dan rupiah bisa melemah di awal perdagangan besok," kata Faisyal, Kamis (25/7). 

Namun, Faisyal memperkirakan pelemahan rupiah akan terbatas karena pelaku pasar juga mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksi lebih rendah dan semakin membuat The Fed bertindak dovish

"Rupiah besok berpeluang melemah di pagi hari dan menguat terbatas di penutupan, rentangnya di Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS," kata Faisyal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi