The Fed Kerek Bunga Acuan, Ini Pertimbangan Bank Mandiri Soal Kebijakan Bunga Kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menekan inflasi, The Federal Reserve telah mengerek bunga hingga 75 basis poin. Kini, pasar termasuk bankir mulai mencermati bauran kebijakan yang akan diambil oleh Bank Indonesia (BI) dalam merespon kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) itu. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan berdasarkan kajian tim ekonomi Bank Mandiri ada potensi kenaikan suku bunga acuan BI. Ini mempertimbangkan kondisi geopolitik global untuk menciptakan stabilitas ekonomi nasional dan nilai tukar. 

Kendati demikian, ia menekankan penerapan suku bunga di Bank Mandiri dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan. Mulai dari suku bunga acuan dan suku bunga pasar, kondisi likuiditas, hingga arah kebijakan regulator. 

Baca Juga: Sentimen Resesi AS Berpotensi Pengaruhi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

“Saat ini posisi SBDK Bank Mandiri untuk setiap segmen sudah cukup kompetitif antara lain untuk kredit Korporasi sebesar 8,00%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 11,25%, kredit konsumsi khusus KPR sebesar 7,25% dan Non KPR 8,75%,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Dalam praktek di lapangan, suku bunga yang dikenakan pada debitur, sangat mungkin lebih rendah, tergantung dari profil risiko debitur dan perkembangan Cost of fund (CoF). 

Ke depannya, Rudi menyatakan akan terus memantau perkembangan suku bunga acuan, posisi likuiditas, dan kompetisi di pasar, sehingga bunga yang berikan ke nasabah tetap kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi