The Fed kerek suku bunga, BOJ pilih bertahan



TOKYO. Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada pertemuan Kamis (16/3). Kebijakan ini diambil saat rekan sejawatnya, The Federal Reserve, mengerek suku bunga acuan kedua dalam tiga bulan terakhir.

Seperti yang diprediksi para pelaku pasar, BOJ mempertahankan suku bunga acuan di level minus 0,1%. BOJ juga menargetkan untuk menahan tingkat yield obligasi pemerintah berjangka waktu 10 tahun di kisaran nol persen via pembelian aset yang agresif.

Selain itu, BOJ juga mempertahankan nilai pembelian aset sebesar 80 triliun yen atau US$ 700 miliar secara tahunan.


"Tren perekonomian Jepang terus membaik secara moderat," demikian pernyataan BOJ.

Dengan perekonomian yang tumbuh lambat dan yield obligasi yang terkontrol, BOJ memang dalam posisi untuk menahan kebijakan saat ini. Namun, saat The Fed menaikkan suku bunga acuan, tentunya hal ini menambah tekanan pada tingkat yield global.

Sejumlah ekonom kini tengah mencari sinyal BOJ akan menaikkan target suku bunga acuan, khususnya jika inflasi mulai mendaki di Jepang.

"Pernyataan BOJ pada hari ini mengindikasikan kecil kemungkinan suku bunga acuan akan mengalami kenaikan pada tahun ini," jelas Koichi Fujishiro, senior economist Dai-ichi Life Research Institute.

Dia menambahkan, BOJ berupaya menunjukkan bahwa mereka akan melakukan pelonggaran kebijakan saat The Fed berlaku sebaliknya dengan tujuan agar yen tetap melemah.

Yen, yang sudah melemah melampaui mata mata uang lainnya terhadap dollar sejak pemilu AS, tak banyak berubah posisi di level 113,44 pada pukul 12.44 waktu Tokyo.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie