WASHINGTON. The Federal Reserve dalam konferensi pers-nya menyatakan, perekonomian AS mencatatkan pertumbuhan di kuartal tiga tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi AS mulai menguat di kuartal III. Hal ini merefleksikan adanya faktor negatif sementara yang memberatkan langkah ekonomi AS pada awal tahun ini," demikian pernyataan the Federal Open Market Committee. Pada saat yang bersamaan, the Fed juga mengungkapkan adanya risiko penurunan yang cukup signifikan terhadap outlook perekonomian, termasuk tekanan dari pasar finansial global. Pernyataan tersebut kemungkinan merefleksikan keinginan the Fed untuk melihat dulu perkembangan hasil keputusan mereka pada dua pertemuan sebelumnya. Dengan kata lain, the Fed ingin mengetahui terlebih dulu tingkat keberhasilan keputusan mereka apakah berhasil mendongkrak perekonomian atau tidak, sebelum mengeluarkan kebijakan baru lainnya seperti quantitative easing 3 (QE3). Sekadar tambahan, hasil survei yang dilakukan Bloomberg pada periode 26-31 Oktober lalu menunjukkan, 69% analis memprediksi, Pimpinan the Fed Ben S Bernanke akan kembali menggelar Q3. Sedangkan 36% analis meramalkan, aksi tersebut bakal dilakukan pada kuartal pertama tahun depan. Pasca pengumuman tersebut, tingkat yield surat utang AS masih rendah, di mana surat utang yang bertenor 10 tahun tingkat yield-nya berada di 2,02% pada pukul 12.36 waktu New York. Sebagai perbandingan, kemarin posisinya masih di level 1,99. Sedangkan indeks Standard & Poor's 500 naik 1,5% menjadi 1.237,03.
The Fed masih pikir-pikir melakukan QE3
WASHINGTON. The Federal Reserve dalam konferensi pers-nya menyatakan, perekonomian AS mencatatkan pertumbuhan di kuartal tiga tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi AS mulai menguat di kuartal III. Hal ini merefleksikan adanya faktor negatif sementara yang memberatkan langkah ekonomi AS pada awal tahun ini," demikian pernyataan the Federal Open Market Committee. Pada saat yang bersamaan, the Fed juga mengungkapkan adanya risiko penurunan yang cukup signifikan terhadap outlook perekonomian, termasuk tekanan dari pasar finansial global. Pernyataan tersebut kemungkinan merefleksikan keinginan the Fed untuk melihat dulu perkembangan hasil keputusan mereka pada dua pertemuan sebelumnya. Dengan kata lain, the Fed ingin mengetahui terlebih dulu tingkat keberhasilan keputusan mereka apakah berhasil mendongkrak perekonomian atau tidak, sebelum mengeluarkan kebijakan baru lainnya seperti quantitative easing 3 (QE3). Sekadar tambahan, hasil survei yang dilakukan Bloomberg pada periode 26-31 Oktober lalu menunjukkan, 69% analis memprediksi, Pimpinan the Fed Ben S Bernanke akan kembali menggelar Q3. Sedangkan 36% analis meramalkan, aksi tersebut bakal dilakukan pada kuartal pertama tahun depan. Pasca pengumuman tersebut, tingkat yield surat utang AS masih rendah, di mana surat utang yang bertenor 10 tahun tingkat yield-nya berada di 2,02% pada pukul 12.36 waktu New York. Sebagai perbandingan, kemarin posisinya masih di level 1,99. Sedangkan indeks Standard & Poor's 500 naik 1,5% menjadi 1.237,03.