The Fed Menahan Suku Bunga, Harga Emas Naik ke US$ 2.030 Per Ons Troi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencatatkan kenaikan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,25%-5,5% pada pertemuan Desember 2023. The Fed juga memberikan sinyal akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024.

Hal ini membuat dolar AS melemah dan yield US Treasury mengalami kenaikan. Berdasarkan data Bloomberg, pada Rabu (14/12) pukul 12.16 WIB, harga emas spot ada di level Rp 2.031,26 per ons trpi, naik 0,17%  dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.027,74 per ons troi.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh kepercayaan yang rendah terhadap dolar AS dan dampak dari dedolarisasi. Hal ini melemahkan dolar AS dan mendorong kenaikan harga emas.


Baca Juga: Volume Transaksi ICDX Meningkat, Komoditas Emas Jadi Favorit

Menurut Andrew, kepercayaan yang rendah terhadap dolar AS membuat investor cenderung mencari aset safe haven, seperti emas, untuk melindungi nilai investasi mereka.  "Dedolarisasi juga membuat mata uang AS kehilangan daya tariknya secara internasional sehingga dapat berkontribusi pada pelemahan dolar AS dan peningkatan harga emas," ucap Andrew dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12).

The Fed secara umum mempertahankan retorikanya bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama. Namun, beberapa tanda terbaru mengenai pendinginan ekonomi AS telah memicu ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal tahun depan.

Perkembangan tersebut menciptakan ketegangan dan ketidakpastian di pasar keuangan global, termasuk pasar emas yang kerap dianggap sebagai tempat perlindungan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Dalam konteks ini, pelaku pasar perlu cermat mengamati perkembangan selanjutnya untuk mengantisipasi arah pergerakan harga emas ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi