KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 basis poin ke level 5,25%-5,5% pada pertemuan kebijakan Rabu (26/7). Inflasi yang masih tinggi menjadi alasan The Fed untuk kembali mengerek suku bunga acuan ke level tertingginya sejak tahun 2007. Mengutip
Reuters, kenaikan suku bunga ini menjadi kenaikan yang ke-11 dalam 12 pertemuan terakhirnya. "Komite Pasar Terbuka Federal akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata Fed.
The Fed juga masih membuka opsi kenaikan suku bunga lagi di tengah siklus pengetatan moneter saat ini.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap The Fed Soal Kenaikan Bunga 25 Basis Poin Jadi 5,25%-5,5% Seperti yang dinyatakan pada bulan Juni, Fed mengatakan akan mengamati data yang masuk dan mempelajari dampak kenaikan suku bunga pada ekonomi dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mencapai target inflasi 2%. Meskipun data inflasi sejak pertemuan Fed pada 13-14 Juni lebih lemah dari yang diharapkan, para pembuat kebijakan enggan untuk mengubah sikap hawkish mereka sampai ada lebih banyak kemajuan dalam mengurangi tekanan harga. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan setiap keputusan kebijakan di masa depan akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan dan bahwa dalam lingkungan saat ini, pejabat hanya dapat memberikan panduan terbatas tentang kebijakan moneter selanjutnya. Namun dia tidak mengesampingkan tindakan jika memang dianggap perlu. "Sangat mungkin bahwa kami akan menaikkan tingkat suku bunga (federal) lagi pada pertemuan September jika datanya diperlukan, dan saya juga akan mengatakan bahwa mungkin kami akan memilih untuk tetap stabil pada pertemuan itu, jika itu adalah panggilan kebijakan yang tepat," kata Powell dalam konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan tersebut.
Baca Juga: Wall Street Tertekan Menjelang Keputusan Suku Bunga AS Tetapi Powell memperingatkan agar tidak mengharapkan pelonggaran suku bunga dalam waktu dekat.
"Kami akan merasa nyaman memotong suku bunga ketika kami merasa nyaman memangkas suku bunga dan itu tidak akan terjadi tahun ini," kata Powell. Imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun turun sedikit sebelum rilis pernyataan kebijakan Fed, sementara saham AS berakhir mixed. "Panduan ke depan tetap tidak berubah karena komite membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tidak melanjutkan tren lebih rendah," kata Kathy Bostjancic, kepala ekonom di Nationwide. "Pandangan kami adalah Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk siklus ini karena pelonggaran inflasi yang berkelanjutan secara pasif mengarah pada kebijakan yang lebih ketat karena Fed mempertahankan suku bunga fed fund stabil hingga 2024."
Editor: Herlina Kartika Dewi