KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bank Sentral Amerika Serikat menolak seruan dari mantan pembuat kebijakan Federal Reserve untuk melawan agenda perdagangan Presiden AS Donald Trump dengan menolak untuk memainkan pemangkasan buku bunga dan menyangkal tuntutan pemangkasan suku bunga oleh Trump. "Keputusan kebijakan Federal Reserve semata-mata dipandu oleh mandat kongresnya untuk menjaga stabilitas harga dan pekerjaan maksimum," ujar seorang juru bicara The Fed seperti dikutip
Reuters Selasa (27/8). "Pertimbangan politik sama sekali tidak berperan."
Baca Juga: Wall Street kembali bangkit seiring meredanya tensi perang dagang Sebelumnya, pada Selasa, dalam sebuah artikel opini untuk
Bloomberg News, mantan presiden The Fed New York William Dudley meminta bank sentral mengatakan bahwa ia tidak akan menyelamatkan administrator karena pilihan buruk dalam kebijakan perdagangan. Trump telah menaikkan tarif impor atas barang-barang China untuk memaksa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini untuk memutuskan kesepakatan dagang yang lebih baik dengan AS. Beberapa pebisnis AS telah memangkas pengeluaran menyusul perang dagang dan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ketidakpastian akibat perang dagang ini merupakan tantangan yang belum pernah dialami The Fed sebelumnya. "Pejabat bank sentral menghadapi pilihan: memungkinkan administrasi Trump untuk melanjutkan peningkatan eskalasi perang dagang yang membawa bencana atau mengirim sinyal yang jelas bahwa jika pemerintah melakukannya, presiden, bukan The Fed yang akan menanggung risiko, termasuk risiko kalah dalam pemilihan berikutnya," tulis Dudley dalam opini tersebut.
Baca Juga: Kronologi detik-detik memanasnya perang dagang AS-China selama akhir pekan "Jika tujuan kebijakan moneter adalah untuk mencapai hasil ekonomi jangka panjang terbaik, maka pejabat The Fed harus mempertimbangkan bagaimana keputusan mereka akan mempengaruhi hasil politik tahun 2020." Sebagai kepala The Fed New York tahun 2009-2918 Dudley adalah wakil ketua komite yang menetapkan suku bunga AS selama tahun-tahun kritis setelah krisis keuangan global dan memandu bank regional yang menerapkan kebijakan itu melalui perdagangan di pasar.
Ekonom mengkritik tindakan Dudley yang memperingatkan bahwa The Fed seharusnya tidak memutuskan kebijakan suku bunga berdasarkan politik atau menggunakannya untuk membantu atau mencederai kandidat presiden. Itulah yang dituduhkan Trump kepada The Fed di bawah Barack Obama, mengatakan tanpa bukti bahwa bank sentral mempertahankan suu bunga rendah atas perintah mantan presiden itu untuk mencegah pecahnya gelembung ekonomi. Trump telah mengkritik The Fed setidaknya 11 kali hanya dalam minggu terkhir, termasuk pada Selasa kemarin yang menyebut The Fed sudah lama salah (dalam mengambil kebijakan). Dihubungi
Reuters tentang artikel itu, Dudley mengatakan dirinya berbicara untuk dirinya sendiri.
Editor: Herlina Kartika Dewi