WASHINGTON. Ben Bernanke, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserves, memperingatkan ancaman dari plafon utang AS. Dalam hitungan Bernanke, AS bisa kehilangan rating kredit AAA jika Kongres tidak memutuskan peningkatan plafon utang AS. Jika tidak ada kesepakatan sampai Agustus ini, AS mulai terjerembab dalam gagal bayar alias default. Bernanke menuturkan, penundaan lebih lama oleh pemerintah AS dalam memutuskan kebijakan bisa memicu kekacauan di pasar finansial global. Pemerintah AS saat ini menjalankan anggaran dengan nilai defisit US$ 1,5 triliun. Sebelumnya, Wakil Presiden AS Joe Bidden dan para pimpinan Kongres sudah meresume langkah-langkah untuk mengambil solusi bipartit. Mereka berupaya meraih kesepakatan yang nantinya mengikat pemangkasan belanja dengan penambahan limit utang. Mereka berharap mendiskusikan level belanja tahunan, reformasi anggaran, pajak, dan keuntungan asuransi kesehatan. "Kami mencatat progres nyata, kini kami mulai melangkah ke isu-isu berat dan semua orang masih bertahan," kata Biden.
The Fed peringatkan ancaman risiko terkait utang AS
WASHINGTON. Ben Bernanke, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserves, memperingatkan ancaman dari plafon utang AS. Dalam hitungan Bernanke, AS bisa kehilangan rating kredit AAA jika Kongres tidak memutuskan peningkatan plafon utang AS. Jika tidak ada kesepakatan sampai Agustus ini, AS mulai terjerembab dalam gagal bayar alias default. Bernanke menuturkan, penundaan lebih lama oleh pemerintah AS dalam memutuskan kebijakan bisa memicu kekacauan di pasar finansial global. Pemerintah AS saat ini menjalankan anggaran dengan nilai defisit US$ 1,5 triliun. Sebelumnya, Wakil Presiden AS Joe Bidden dan para pimpinan Kongres sudah meresume langkah-langkah untuk mengambil solusi bipartit. Mereka berupaya meraih kesepakatan yang nantinya mengikat pemangkasan belanja dengan penambahan limit utang. Mereka berharap mendiskusikan level belanja tahunan, reformasi anggaran, pajak, dan keuntungan asuransi kesehatan. "Kami mencatat progres nyata, kini kami mulai melangkah ke isu-isu berat dan semua orang masih bertahan," kata Biden.