KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin merosot pada Rabu (1/12), setelah Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan bahwa risiko inflasi yang lebih tinggi "meningkat". Peringatan dari gubernur bank sentral AS itu menandakan The Fed akan mempertimbangkan untuk mempercepat kebijakan tappering, yang telah mendorong pasar ke aset berisiko. “Kebijakan tappering The Fed yang lebih cepat dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang meningkat adalah berita buruk bagi Bitcoin,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda.
“Bitcoin diperdagangkan lebih seperti aset berisiko dibanding lindung nilai inflasi,” ujarnya, seperti dikutip CoinDesk. Baca Juga: Elon Musk peringatkan pemegang Dogecoin tentang margin trading, ada apa? Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu (1/12) pukul 14.42 WIB ada di US$ 56.871,72, bahkan sempat anjlok ke level US$ 55.000. Padahal, Selasa (30/11) malam menembus US$ 59.000.