NEW YORK. Hasil survei CNBC terhadap outlook harga emas menunjukkan, harga emas akan ditutup pada level mendekati US$ 1.300 per troy ounce. Level tersebut akan tercapai jika hasil pertemuan the Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan stimulusnya. Harga emas sudah tergerus sebanyak 26% di sepanjang tahun ini. Ini merupakan penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah investor lebih memilih untuk berinvestasi di pasar saham dan menjauhi pasar emas dan obligasi. "Jika the Fed tidak melakukan tapering, kita akan melihat harga emas rebound dari level oversold dan menguji level US$ 1.300 per troy ounce," jelas Mark O'Byrne, founder and executive director GoldCore. Dia memprediksi, the Fed belum akan melakukan tapering karena perekonomian AS masih rentan. Menurutnya, langkah mengurangi nilai obligasi akan memicu guncangan di pasar finansial, meningkatnya tingkat yield, dan berdampak lebih luas pada perekonomian. O'Byrne juga bilang, jika the Fed memutuskan untuk memangkas stimulus, maka harga emas akan menguji level support 1.200 lagi. Hasil survei CNBC menunjukkan, 52% responden (14 dari 27 analis) memprediksi harga emas akan turun pada pekan ini. Sementara, 26% (7 dari 27 analis) memprediksi harga emas akan diperdagangkan pada level saat ini. Sedangkan 22% (6 dari 27 analis) memprediksi kenaikan harga emas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
The Fed pertahankan stimulus, emas bisa US$ 1.300
NEW YORK. Hasil survei CNBC terhadap outlook harga emas menunjukkan, harga emas akan ditutup pada level mendekati US$ 1.300 per troy ounce. Level tersebut akan tercapai jika hasil pertemuan the Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan stimulusnya. Harga emas sudah tergerus sebanyak 26% di sepanjang tahun ini. Ini merupakan penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah investor lebih memilih untuk berinvestasi di pasar saham dan menjauhi pasar emas dan obligasi. "Jika the Fed tidak melakukan tapering, kita akan melihat harga emas rebound dari level oversold dan menguji level US$ 1.300 per troy ounce," jelas Mark O'Byrne, founder and executive director GoldCore. Dia memprediksi, the Fed belum akan melakukan tapering karena perekonomian AS masih rentan. Menurutnya, langkah mengurangi nilai obligasi akan memicu guncangan di pasar finansial, meningkatnya tingkat yield, dan berdampak lebih luas pada perekonomian. O'Byrne juga bilang, jika the Fed memutuskan untuk memangkas stimulus, maka harga emas akan menguji level support 1.200 lagi. Hasil survei CNBC menunjukkan, 52% responden (14 dari 27 analis) memprediksi harga emas akan turun pada pekan ini. Sementara, 26% (7 dari 27 analis) memprediksi harga emas akan diperdagangkan pada level saat ini. Sedangkan 22% (6 dari 27 analis) memprediksi kenaikan harga emas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News