MOMSMONEY.ID - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve ( The Fed) mengumumkan kebijakan moneternya dan membuat pergerakan harga emas volatil. Pada perdagangan Rabu (20/9), harga emas sempat naik ke US$ 1.947 per ons troi, sebelum berbalik dan mengakhiri perdagangan di US$ 1.930 per ons troi. Namun, dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (19/9), harga emas turun kurang dari US$ 1 saja. Tetapi jika melihat dari level tertinggi harian, ada penurunan yang cukup tajam dalam waktu singkat. Sementara, Kamis (21/9), harga emas pukul 11.20 turun 0,10% ke US$ 1.928.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Bergerak Fluktuatif Monex Investindo Futures dalam risetnya, Kamis (21/9), mengatakan aksi The Fed mempertahakan suku buga acuannya di 5,25%-5,5% sudah sesuai proyeksi pelaku pasar. Namun, masih ada peluang kenaikan suku bunga di November atau Desember. Selain itu sinyal bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan dalam waktu yang lebih lama juga kembali muncul.
Pada 2024, The Fed memproyeksikan suku bunga akan berada di kisaran 5% - 5,25%, berdasarkan data dari Fed dot plot. Proyeksi tersebut lebih tinggi ketimbang dot plot edisi Juni yang memproyeksikan di 4,5% - 4,75% Sementara pada 2025, proyeksi terbaru menunjukkan suku bunga berada di kisaran 3,75% - 4%, dibandingkan sebelumnya 3,25% - 3,5%. Kebijakan
higher for longer tersebut membuat emas tertekan, dan penurunan berpotensi berlanjut pada perdagangan sesi Asia Kamis (21/9/2023). Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi
sell untuk produk emas:
- Entry Price: 1.923,90 - 1.925,95
- Level Support 1: 1.919,75
- Level Support 2: 1.916,95
- Level Resistance 1: 1.929,75
- Level Resistance 2: 1.932,75
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Danielisa Putriadita