JAKARTA. Pelemahan ekonomi dunia yang masih berlanjut rupanya membuat harga emas meningkat. Pasalnya, investor saat ini lebih menyukai instrumen emas dibandingkan saham dan bond, karena emas lebih bersifat saving dan antisipasi. Permintaan akan emas akhir-akhir ini meningkat sehingga menyebabkan supply berkurang membuat harga naik. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan ada kemungkinan harga emas kembali turun pada Maret mendatang. Pasalnya, The Fed akan menaikkan suku bunga, dan sentimen tersebut itu akan membuat perekonomian dunia sedikit membaik dan membuat investor masuk lagi ke pasar saham dan bonds. "Emas itu kan tadinya dari Rp 1.000 per gram terus naik ke Rp 1.200 per gram, tapi kan dulu berada di Rp 1.900. Kenaikan itu karena ekonomi dunia melambat, tapi kalau The Fed menaikkan suku bunga Maret mendatang harga emas akan turun lagi kok," ujarnya kepada KONTAN, Senin (15/2).
The Fed rate naik di Maret, emas bakal jatuh
JAKARTA. Pelemahan ekonomi dunia yang masih berlanjut rupanya membuat harga emas meningkat. Pasalnya, investor saat ini lebih menyukai instrumen emas dibandingkan saham dan bond, karena emas lebih bersifat saving dan antisipasi. Permintaan akan emas akhir-akhir ini meningkat sehingga menyebabkan supply berkurang membuat harga naik. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan ada kemungkinan harga emas kembali turun pada Maret mendatang. Pasalnya, The Fed akan menaikkan suku bunga, dan sentimen tersebut itu akan membuat perekonomian dunia sedikit membaik dan membuat investor masuk lagi ke pasar saham dan bonds. "Emas itu kan tadinya dari Rp 1.000 per gram terus naik ke Rp 1.200 per gram, tapi kan dulu berada di Rp 1.900. Kenaikan itu karena ekonomi dunia melambat, tapi kalau The Fed menaikkan suku bunga Maret mendatang harga emas akan turun lagi kok," ujarnya kepada KONTAN, Senin (15/2).