The Fed siap-siap memangkas stimulus



WASHINGTON. Denyut perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai kencang. Satu indikasinya, tingkat pengangguran di Negeri Uwak Sam, pada November tahun ini, menurun menjadi 7%, level terendah dalam lima tahun terakhir.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan, jumlah tenaga kerja pada bulan November 2013 sebesar 203.000, mengikuti data Oktober yang juga positif, yakni 200.000. Di bulan Oktober, tingkat pengangguran AS sebesar 7,3%. "Tingkat pengangguran turun cukup drastis," ujar Joseph LaVorgna, Kepala Ekonom Deutsche Bank Securities Inc untuk AS, mengutip Bloomberg, Sabtu (7/12) lalu.

Menurut dia, tingkat pengangguran di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini  akan terus menurun. "Hal itu akan didorong oleh pertumbuhan PDB yang lebih kuat pada tahun depan," ungkap LaVorgna, yang prediksinya cukup akurat terkait data tingkat pengangguran AS dalam dua tahun terakhir.


Laporan lain memperlihatan bahwa membaiknya pasar tenaga kerja mendorong kepercayaan konsumen, dimana pengeluaran menyumbang 70% dari total produk domestik bruto (PDB).

Data awal indeks sentimen konsumer Thomson Reuters/University of Michigan naik menjadi 82,5, level tertinggi dalam lima bulan. Pada November, indeks ini di 75,1. Para ekonom memproyeksikan indeks sentimen konsumer menjadi 76, menurut median estimasi dalam survei yang dilakukan Bloomberg.

Menurunnya tingkat pengangguran memunculkan spekulasi, bank sentral AS mungkin mulai mengurangi dana stimulus  bulan ini. Para pejabat bank sentral, yang akan menggelar pertemuan pada 17-18 Desember nanti, telah menyatakan bahwa mereka akan tetap mempertahankan dana pembelian obligasi bulanan sebesar US$ 85 miliar. Langkah itu ditempuh dalam upaya menurunkan biaya pinjaman jangka panjang, sampai prospek pasar tenaga kerja telah meningkat secara substansial.

Gubernur The Fed, Ben S Bernanke, mengemukakan  bank sentral akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level rendah selama tingkat pengangguran masih di atas 6,5%.

Bill Gross, Manajer Pacific Investment Management Co, menyebutkan pertumbuhan tenaga kerja di November menyalakan sinyal, 50% kemungkinan The Fed akan memangkas dana stimulus pada pertemuan berikutnya. "Sekarang peluangnya menjadi 50-50," ungkap Gross, seraya menambahkan kemungkinan titik awal pemangkasan stimulus berlangsung mulai bulan Januari tahun depan.

"Tampaknya mereka fokus pada pasar tenaga kerja dan mungkin angka 200.000 per bulan adalah yang mereka cari," kata Sam Coffin, Ekonom UBS Securities LLC, yang memprediksi The Fed mulai memangkas stimulus pada Januari 2014.

Editor: Sandy Baskoro