KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai 2% sebelum memangkas suku bunga. Berbicara di Economic Club of Washington D.C., Powell menjelaskan bahwa kebijakan bank sentral bekerja dengan "jeda yang panjang dan bervariasi", sehingga tidak perlu menunggu target inflasi tercapai sebelum bertindak. "Implikasinya adalah jika Anda menunggu hingga inflasi benar-benar turun ke 2%, kemungkinan Anda sudah menunggu terlalu lama, karena pengetatan yang Anda lakukan atau tingkat ketatnya kebijakan masih memiliki efek yang mungkin mendorong inflasi di bawah 2%," kata Powell seperti dikutip dari CNBC, Selasa (16/7).
Baca Juga: Inflasi Memberikan 5 Pelajaran Penting untuk Menghadapi Krisis Berikutnya Sebaliknya, Fed mencari "kepercayaan yang lebih besar" bahwa inflasi akan kembali ke level 2%. "Apa yang meningkatkan kepercayaan itu adalah data inflasi yang baik, dan belakangan ini kami mendapatkan beberapa data yang positif," tambahnya. Powell juga menyebutkan bahwa kemungkinan "hard landing" bagi ekonomi AS bukanlah skenario yang mungkin terjadi. Senin merupakan penampilan publik pertama Powell sejak laporan indeks harga konsumen untuk bulan Juni menunjukkan inflasi yang melambat, dengan harga yang sebenarnya turun dari bulan ke bulan. Powell menyatakan di awal penampilannya bahwa ia tidak berniat memberi sinyal kapan Fed mungkin mulai memotong suku bunga. Pertemuan kebijakan berikutnya akan diadakan pada akhir Juli. Baca Juga: Pimpinan The Fed Sebut AS Berada di Jalur Disinflasi, Suku Bunga Bakal Turun?