The Fed Umumkan Komitmen US$ 800 Miliar, Bursa AS Makin Berotot



NEW YORK. Bursa AS boleh lega. Saham-saham mulai terlihat berotot dan indeks S&P 500 mencatatkan kenaikannya selama tiga hari berturut-turut sejak September. Tahu kenapa? Soalnya, The Federal Reserve berkomitmen untuk menghidupkan kembali pinjaman sebesar US$ 800 miliar. S&P 500 mengimbuhkan 0,7% menjadi 857,39, memperbesar lompatannya dari level yang paling rendah sepanjang 11 tahun pada 20 November 2008 lalu menjadi 14%. Dow Jones Industrial Average juga mumbul 36,08 poin atau 0,4% menjadi 8.479,47. Sedangkan Nasdaq Composite Index malah tergelincir 0,5% menjadi 1.464,73. “Ini merupakan usaha langsung, sebagai perlawanan untuk menopang neraca keuangan dari perbankan,” kata Erick Maronak, chief investment officer Victory Capital Management yang berbasiskan di New York. “Semoga dana ini bisa mengembalikan kepercayaan dan membikin semuanya kembali bergerak,” imbuhnya. Perolehan S&P 500 hari Selasa (25/11) kemarin merupakan kenaikan selama dua hari yang paling besar sejak 1987 seiring dengan kepercayaan di sistem keuangan telah di surung oleh penjaminan pemerintah, terutama untuk aset bermasalah Citigroup Inc. Selain itu, presiden terpilih Barack Obama juga telah mengumumkan tim penasihat keuangannya. Salah satu yang ia jumput adalah Fed Bank of New York chief Tim Geithner sebagai Treasury Secretary dan mantan presiden Harvard University Lawrence Summers sebagai White House Economic Director.Indeks acuan saham-saham AS berayun-ayun naik dan turun lebih dari 20 kali dalam satu hari seiring optimisme yang muncul atas rencana The Fed. Hanya saja, rencana The Fed itu sempat membikin saham-saham di sektor IT (komputer) terhuyung-huyung. Fannie Mae dan Freddie Mac, perusahaan properti dan keuangan terbesar di AS, masing-masing melaju 38% dan 18%. Sementara itu Lincoln National Corp. dan Hartford Financial Services Group Inc., perusahaan asuransi yang sahamnya harus menguap, naik 44% dan 13%. The Fed akan membelanjakan sebanyak US$ 600 miliar dari debt issued. The Fed juga berencana untuk menggelontorkan program senilai US$ 200 miliar untuk mendukung pinjaman konsumen dan bisnis berskala kecil. Bank sentral telah menegaskan hal ini di Washington. Cisco, pembuat jaringan perkakas terbesar di AS, terjerembap 6% menjadi US$ 15,42. Analog Devices Inc. juga tergelincir 6,7% menjadi US$16,95. Research In Motion Ltd., produsen the BlackBerry tersungkur 8,3% menjadi US$ 41.50. Keith Bachman, analis BMO Capital Markets di New York, bilang, pengiriman BlackBerry Storm tertunda. Kenaikan saham-saham terdorong oleh rencana The Fed. Padahal, bursa New York sempat murung lantaran Departemen Perdagangan membeberkan sejumlah data perekonomian AS yang terjungkal pada kuartal ketiga, lebih cepat dari yang diprediksikan semula. Menurut revisi yang dirilis hari Selasa kemarin, GDP tahunan AS menyusut 0,5% dari Juli hingga September, paling besar sejak resesi tahun 2001.“Prediksi pendapatan perusahaan telah dikoreksi dan menunjukkan penurunan yang sangat signifikan, terutama untuk seminggu kemarin hingga 10 hari,” kata Komal Sri-Kumar, chief global strategist TCW Group Inc. di Los Angeles. “Efek depresi itu akan muncul pada harga-harga meskipun optimisme dari paket stimulus dan pemerintahan yang baru cukup membantu pasar saham,” tambahnya.

Editor: