LOS ANGELES. Walau diwarnai aksi peretasan dan ancaman, namun film kontroversial The Interview sukses meraih US$ 1 juta di hari pertama penayangannya. Film ini diputar terbatas di sejumlah bioskop independen di Amerika Serikat karena adanya ketakutan tindakan terorisme. "Film diputar di bawah 10% dari bioskop yang direncanakan akan menayangkan film ini," kata Rory Bruer, presiden untuk distribusi global di Sony Pictures Entertainment seperti dikutip dari AFP, Sabtu (27/12). Angka ini kemungkinan akan naik sebab masih ada kemungkinan The Interview ditayangkan oleh bioskop-bioskop di AS dengan jaringan lebih besar. The Interview dibintangi Seth Rogen dan James Franco tayang perdana di hari Natal, Kamis (25/12). Hanya sekitar 300 bioskop yang berani menayangkan film ini karena adanya ancaman teror. Ancaman muncul dari kelompok yang mengatasnamakan Guardians of Peace, yang akan melakukan teror serangan ke sejumlah bioskop yang menayangkan film The Interview.
Film ini merupakan satire komedi yang berkisah tentang upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un oleh dua mata-mata dari Badan Intelijen AS (CIA). Film ini memang diwarnai oleh peretasan yang mengakibatkan Sony Pictures mengalami kerugian hingga US$100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.