KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat teknologi digital, semua kebutuhan dan layanan menjadi begitu mudah. Begitu pula saat kita ingin pindahan rumah, atau kantor, tak perlu lagi pusing untuk mencari tenaga mengangkat barang pindahan termasuk juga kendaraan untuk mengangkut ragam barang Anda. Segala keperluan tersebut cukup bisa diselesaikan di start up yang khusus melayani urusan pindahan, baik itu untuk rumah, kantor dan lainnya. Salah satunya adalah The Lorry.
Start up asal Malaysia ini melihat ada potensi bisnis pindahan yang menggiurkan di pasar Indonesia. Walhasil, sejak beroperasi Juni 2018, laju bisnis The Lorry terbilang positif. Sebab fitur dan layanan yang diberikan start up ini tak bikin ribet.
Semisal, kalau ada calon pengguna yang ingin memakai jasa The Lorry, maka cukup membuka situs usaha rintisan tersebut. Selain di website, juga ada di platform android serta IOS. Setelah itu, calon pengguna tinggal memasukkan alamat pengambilan barang (bisa rumah atau kantor), kemudian memasukkan alamat tujuan. Langkah terakhir adalah pengecekan harga. Menurut Alzamendi Qatrany,
Country Manager The Lorry, pihaknya membuka tarif awal atau termurah sebesar Rp 120.000. Tentu semakin jauh jarak tujuan dan fitur tambahan lainnya yang diminta, seperti adanya tenaga bantuan untuk urusan angkat barang, sudah pasti tarif yang tersaji bisa lebih mahal. Dari tarif yang tertera, pihak The Lorry bakal mendapatkan komisi. Ketentuan pembagian pendapatan adalah dari tarif yang masuk, sekitar 80% diperuntukkan untuk mitra The Lorry, yakni para mitra pengemudi atau pemilik kendaraan. Baru sisanya, 20%, menjadi jatah The Lorry. "Mitra yang kami maksudkan adalah para pengemudi yang saat ini sudah mencapai 1.000 mitra, seperti mitra ojek online," katanya kepada KONTAN, Senin (8/4). Para mitra The Lorry tersebar di sejumlah wilayah. Seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta hingga Bali. Sebagian besar mitra ada di wilayah Jabodetabek. Para mitra tersebut mengemudikan ragam kendaraan logistik. Mulai dari mobil van, pikap bak terbuka, pikap boks, engkel boks, boks ganda hingga bak ganda. Dengan fitur dan sarana yang ada, Alzamendi menargetkan sepanjang tahun ini, bisa meraup pertumbuhan bisnis hingga mencapai 300% dibandinngkan dengan realisasi tahun lalu. Sayang, ia tidak merinci besarannya, baik berapa kali mengangkut barang ataupun nilai transaksi yang tercipta dari aplikasi ini.
Untuk bisa mencapai target tersebut, The Lorry segera memperlebar sayap ke beberapa kota di Pulau Jawa. Tak lupa juga memperkuat tim untuk memperkuat internal perusahaan. "Rencana kami akan menambah layanan di beberapa kota besar di Pulau Jawa dengan target 15 kota besar yang akan memiliki servis TheLorry hingga akhir 2020 nanti," tuturnya. Aksi ekspansi The Lorry tidak terlepas dari adanya suntikan dana seri B sebesar US$ 5,85 juta dari FirstFloor Capital serta PNB-Inspire Ethical Fund I, Cradle Seed Ventures, dan Axiata Digital Innovation Fund. Dana itu untuk pengembangan bisnis di Malaysia, Singapura, Thailand dan Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon