Baru Bangun Pabrik di Indonesia, Thermax Incar Pangsa Pasar 10%

JAKARTA. PT Thermax International Indonesia mulai mengoperasikan pabrik terbaru di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon. Untuk membangun pabrik tersebut, perusahaan asal India tersebut merogoh kocek US$ 25 juta.

Lewat pabrik anyar ini, Thermax berharap bisa langsung memasarkan produk dan layanan dari pabrik tersebut. Terutama boiler untuk pembangkit dan produk lainnya seperti pemanas dan pendingin, aksesoris uap, penyaring hingga produk pengendali polusi.

Hasil Studi Sebut PNM Mekaar Asah Kepemimpinan Perempuan Akar Rumput

Pasar yang dituju adalah domestik dan Asia Tenggara. Terutama menyasar industri makanan & minuman, minyak sawit, tekstil, bahan kimia, tenaga dan perhotelan.

Meher Pudumjee, Chairperson Thermax Group mengatakan pihaknya telah mendirikan PT Thermax International Indonesia pada 2014 untuk fokus pada pasar di Indonesia dan Asia Tenggara. "Ini untuk mendukung rencana pertumbuhan di Indonesia," ujar Meher, Rabu Malam (26/7).

Thermax International Indonesia sejauh ini telah membentuk beberapa kemitraan dengan para pelanggan. Selain itu, Thermax juga telah mengajukan penawaran dan bekerjasama dengan beberapa kontraktor EPC dalam negeri untuk menangani berbagai proyek energi dimasa yang akan datang.

Saat ini pabrik Thermax di Indonesia memang baru mampu memproduksi boiler untuk pembangkit listrik berkapasitas hingga 10 megawatt (MW). Ke depan Thermax berencana memproduksi boiler untuk pembangkit listrik berkapasitas 25 MW hingga 150 MW.

Dengan usaha ini, manajemen perusahaan berharap pangsa pasar Thermax khususnya di Indonesia bisa meningkat. Saat ini Thermax telah memiliki 300 pelanggan dengan pangsa pasar sebesar 3%-5%.

"Dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan kami ingin meningkatkan pangsa pasar hingga 10%,"ujar M.S. Unnikrishnan, MD dan CEO Thermax.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News