Thiess dan BYAN perpanjang kontrak pertambangan



JAKARTA. Thiess, anak usaha CIMIC Grup Limited, meneken kontrak baru dengan PT Cakrawala Langit Sejahtera (CLS) sekaligus memperpanjang kontrak dengan Bayan Resources Group.

Louise Griffiths, Sekretaris Perusahaan CIMIC Group, mengemukakan, kedua kontrak tersebut memiliki nilai total sebesar US$ 101 juta, dengan jangka waktu selama 15 tahun. Lokasi tambang yang jadi objek kontrak itu ada di daerah Kalimantan Selatan. "Kami membidik nilai yang lebih baik dari pasar batubara dan mengambil posisi di Indonesia," ujar dia dalam keterbukaan informasi di bursa Australia, Jumat (10/2).

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memang sudah lama bermitra dengan Thiess Contractor Indonesia. Pada November tahun lalu, BYAN memperpanjang kontrak jasa pertambangan dan sewa peralatan dengan perusahaan kontraktor tambang itu.


Nilai kontrak tersebut mencapai US$ 400 juta. Kontrak itu merupakan perpanjangan atas kontrak jasa tambang dan sewa peralatan yang sebelumnya ditandatangani pada 2008 dan akan berakhir Desember 2019 nanti.

Dengan perpanjangan kontrak ini, BYAN memiliki kepastian produksi batubara berkelanjutan. Selain itu, mereka mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam tender di pasar dunia, guna memperoleh tambahan kontrak pembelian batubara dalam jangka panjang.

Hingga kuartal III 2016, BYAN mencetak pendapatan mencapai US$ 376,7 juta. Jumlah itu meningkat 11,82% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 336,89 juta. Beban pokok pendapatan BYAN berhasil menurun dari US$ 265 juta menjadi US$ 245 juta. Sehingga, laba bruto emiten ini naik dari US$ 71,6 juta menjadi US$ 131,36 juta.

Namun, BYAN mencetak kenaikan beban keuangan dan beban penurunan nilai. Sehingga, pada periode itu mereka masih membukukan rugi bersih. Meski demikian, kerugian BYAN di kuartal III 2016 terlihat mulai turun menjadi US$ 8,6 juta, dari sebelumnya US$ 27,13 juta.

BYAN memiliki jumlah liabilitas sebesar US$ 691,6 juta, dengan jumlah ekuitas senilai US$ 142,8 juta. Sementara total kas dan setara kas perusahaan tambang tersebut mencapai US$ 82,98 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto