Thiess Perpanjang Kontrak jangka Panjang di Tambang Melak milik Bayan Resources



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kontraktor pertambangan, Thiess, memperpanjang kontrak jangka panjang dengan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) untuk menyediakan jasa pertambangan di kompleks tambang Melak, Kalimantan Timur, Indonesia.

Mulai bulan Mei 2023, perusahaan kontraktor pertambangan yang berbasis di Brisbane, Australia ini akan menyediakan layanan penambangan secara penuh, termasuk pemuatan dan pengangkutan, pengeboran dan peledakan, pengangkutan batubara, pemeliharaan serta rehabilitasi jalan.

Sebelumnya, Thiess mengumumkan perpanjangan operasional pada BYAN di tahun 2019 silam.


Baca Juga: Emiten Batubara Genjot Produksi Tahun 2023

Executive Chair & CEO Thiess Michael Wright mengatakan, sebagai perusahaan penyedia jasa kontraktor, Thiess telah memberikan hasil optimal untuk Bayan Resources di kompleks Tambang Melak sejak 2008.

“Kami berusaha untuk terus memberikan solusi penambangan yang berkelanjutan untuk Bayan, membangun kemitraan jangka panjang dan juga sukses. Perpanjangan ini merupakan bukti kemampuan kami untuk memberikan operasi jangka panjang yang aman dan berkelanjutan di Indonesi. Kami juga terus memperluas operasi kami di area lain,” kata Michael dikutip dari laman International Mining, Selasa (20/12).

Presiden Direktur Thiess Indonesia Jeffrey Kounang menyambut baik adanya perluasan operasional di Melak. Thiess telah memberikan hasil  memuaskan bagi BYAN selama 14 tahun terakhir “Kami juga senang dengan kolaborasi kami dengan masyarakat Kutai Barat untuk terus meninggalkan legacy yang positif,” kata Jeffrey.

Pada tahun 2008, Thiess mendapatkan kontrak untuk mengembangkan dan mengoperasikan tambang batubara greenfield Melak. Tambang tersebut dibagi menjadi dua konsesi tambang yang berbeda, Teguh Sinar Abadi dan Firman Ketaun Perkasa.

BYAN mengincar kenaikan produksi tahun depan. Direktur BYAN, Russell John Neil mengungkapkan, BYAN mencanangkan produksi batubara di atas 45 juta ton di tahun 2023.

Sebagai pembanding, BYAN mencanangkan rencana produksi dan volume penjualan batubara masing-masing sebesar 37 juta ton - 39 juta ton batubara di sepanjang tahun 2022. Dengan rencana produksi dan  tersebut, BYAN mengincar pendapatan US$ 3,2 miliar - US$ 3,4 miliar dengan asumsi harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) US$ 85 per ton  - US$ 90 per ton.

Baca Juga: Low Tuck Kwong Tambah Kepemilikan Saham di Bayan Resources (BYAN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat