Thomas Lembong: Dari US$ 100 masuk, hanya US$ 5 keluar dalam bentuk dividen ke asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto kerap mengatakan kekayaan negara lari ke luar negeri untuk kepentingan asing. Pernyataan tersebut disanggah oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Investasi (BKPM) Thomas Lembong.

"Pada dasarnya dari US$ 100 yang masuk, biasanya hanya US$ 5 dalam bentuk dividen yang keluar," jelas Thomas Lembong yang hadir dalam debat kelima Capres Cawapres di Hotel Sultan, Sabtu (13/4).

Adapun dana investasi yang ada di dalam negeri masih bisa dinikmati masyarakat. Antara lain dalam bentuk pabrik, hotel serta infrastruktur pendukung lainnya. Apalagi investasi merupakan salah satu penyumbang lapangan kerja yang signifikan. "Terakhir ada 10 juta lapangan kerja yang tercipta," imbuh Lembong.


Malahan Lembong menilai banyak tren positif yang saat ini sudah tercipta. Menurutnya digitalisasi, investasi dan arus modal memiliki dampak yang luar biasa pada produktivitas kerja terutama di sektor ekonomi digital. Salah satunya lapangan kerja yang sudah diciptakan oleh platform online seperti angkutan dan retail.

"Saya kira sangat jelas modal yang masuk terutama berupa investasi tetap sifatnya tetap di dalam negeri," jelas Lembong.

Kendati demikian pemerintah masih harus mencermati peran teknologi. Menurutnya teknologi harus benar-benar dimanfaatkan untuk masyarakat supaya lebih produktif dan bisa meningkatkan pendapatan mereka.

Dalam kesempatan tersebut Lembong juga menyampaikan dia cukup senang dengan tema yang diangkat pada debat kelima kali ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan industri. Debat ini sekaligus menjadi debat pamungkas sebelum Pemilu 17 April 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati