ThorCon International Pte,Ltd dan PT PAL akan bangun PLTN



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. ThorCon International Pte, Ltd akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan bahan bakar Thorium. Adapun PLTN ini akan berkapasitas total 500 Mega Watt (MW) dan diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17 triliun.

"Rencananya akan selesai tahun 2026," kata Chief Repressentative ThorCon International, PTE Ltd Bob S. Effendi ketika ditemui Kontan.co.id dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan PT PAL Indonesia (Persero) di Gedung World Trade Center 5, Rabu (17/7). Ia menambahkan proyek ini menjadi awal dari terbangun industri nuklir di Indonesia.

Proyek akan menggandeng PT PAL Indonesia (Persero) untuk membangun reaktor dari pembangkit listrik tersebut atau Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) 500. Asal tau saja, PT PAL (Persero) yang bergerak di bidang konstruksi maritim memiliki diversifikasi produk lain dalam bidang energi. Hal ini dikatakan oleh Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan, dan Perbaikan PT PAL, dalam kesempatan yang sama.


Sejauh ini  pengkajian terhadap pengembangan dan implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) tengah dilakukan bersama Badan Litbang ESDM. " Akhir Juli rencananya akan selesai," terang Sutrisno.

Jika pengkajian berjalan lancar, Test Bed Platform TMSR500  akan dibangun  pada tahun 2020. Diproyeksikan pembangunan dan testing masing-masing akan memakan waktu selama satu tahun. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka pada tahun 2023 PLTT ini bisa dibangun. Lalu, pada tahun 2026 akan selesai dan siap beroperasi.

Sejauh ini, ada tiga lokasi yang diincar untuk pembangunan PLTT ini, diantaranya Kalimantan Barat, Bangka Belitung, dan Riau. Sementara untuk lokasi pembangunan TMSR500 akan dilakukan ujung Surabaya. Reaktor bikinan PT PAL akan memiliki panjang 18 meter dengan diameter 8 meter.

Dijelaskan pula oleh Bob, PLTT ini akan dibangun dengan menggunakan model desaini struktur kapal dengan panjang 174 meter dan lebar 66 meter. Struktur kapal ini akan dibangun oleh Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan. Pihak lain yang akan terlibat adalah Dosan turbin untuk memproduksi turbin yang digunakan PLTT.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang begitu besar, tidak bisa selamanya  bertahan dengan memanfaatkan sumber energi seperti yang digunakan saat ini. Indonesia butuh sumber energi Baru Terbarukan seperti Thorium. Apalagi, Thorium di Indonesia sangat besar jumlahnya.

Tidak dapat dipungkiri, PLTN memang belum populer di Indonesia karena dianggap berbahaya. Bob meyakinkan, TSMR500 yang dikembangkannya aman, sebab bahan bakarnya berbentuk cair sehingga pengoperasiannya tidak memerlukan tekanan. Adapun bahan bakar TSMR500  berupa 85% thorium dan sisanya uranium.

"Karena tanpa tekanan maka kejadian seperti Fukushima dan Chernobyl tidak perlu dikhawatirkan terjadi," katanya. Selain itu tanpa tekanan membuat bahan produksi TSMR500 menjadi lebih murah dibandingkan  pembangkit listrik lainnya karena tidak memerlukan baja yang tebal.

Untuk harga, TSMR500 diklaim bisa memproduksi energi lebih murah dibandingkan pembangkit listrik yang menggunakan teknologi batubara. " Overnight, Rp 3 cent per kwh," jelasnya. Maksud dari overnight adalah biaya tanpa memperhitungkan  faktor-faktor di luar mesin.  Sementara itu, jika memperhitungkan faktor lain, harga yang ditawarkan kepada PLN sesuai dengan kajian yang tengah berlangsung dengan ESDM, sebesar Rp  6 hingga Rp 7 cent per KWH. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini