KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengenang momen perekonomian yang terjadi 22 tahun silam, tepatnya tahun 1998 saat Indonesia mengalami krisis perekonomian. Seperti yang kita ketahui, tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. Bahkan, perekonomian merosot tajam hingga minus 13,7%. Pun dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melambung dari Rp 2.350 menjadi Rp 16.000. "Bahkan, banyak perusahaan dan bank besar kecil yang mengalami kebangkrutan," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, @smindrawati.
Sri Mulyani pun diundang oleh Joko Widodo (Jokowi) yang waktu itu seorang pengusaha kayu di Solo untuk menghadiri sebuah seminar di Solo. Ia diminta untuk menjelaskan mengapa krisis ekonomi terjadi dan bagaimana menyelamatkan ekonomi Indonesia ke depan. Baca Juga: Selamat, pemerintah akan beri bantuan modal kerja Rp 2 juta untuk ibu rumah tangga Namun, pada saat itu Sri Mulyani masih menjadi seorang ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia (UI). Sementara Jokowi masih menjadi seorang pengusaha eksportir furniture, sekaligus pengunudang dan sponsor seminar tersebut. Katanya, pada saat itu Jokowi justru mendapatkan berkah luar biasa dalam kondisi krisis karnea penerimaan ekspor dalam dollar AS melonjak lebih dari enam kali lipat. Ia menilai, pada saat itu Jokowi telah menggunakan windfall profit secara bijaksana dengan menambah kapasitas produksi sehingga berhasil memanfaatkan situasi krisis untuk mengembangkan usaha.