KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan mewabahnya Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan bahwa tidak akan menyelenggarakan Sensus Penduduk (SP) Wawancara di tahun ini. Sebagai gantinya, BPS akan menerapkan pendataan penduduk dengan teknik drop off pick up (DOPU). Pendataan penduduk dengan teknik DOPU tersebut dilakukan petugas sensus dengan menyampaikan kuesioner (drop-off) untuk diisi secara mandiri oleh penduduk. Setelah penduduk mengisi, maka akan diambil kembali (pick up) oleh petugas sensus. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pendataan penduduk dengan teknik tersebut membutuhkan sekitar 247.000 petugas sensus termasuk pengurus Rukun Tetangga (RT) di masing-masing kota dan kabupaten.
Tiadakan Sensus Penduduk Wawancara, BPS tetap buka pendaftaran petugas sensus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan mewabahnya Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan bahwa tidak akan menyelenggarakan Sensus Penduduk (SP) Wawancara di tahun ini. Sebagai gantinya, BPS akan menerapkan pendataan penduduk dengan teknik drop off pick up (DOPU). Pendataan penduduk dengan teknik DOPU tersebut dilakukan petugas sensus dengan menyampaikan kuesioner (drop-off) untuk diisi secara mandiri oleh penduduk. Setelah penduduk mengisi, maka akan diambil kembali (pick up) oleh petugas sensus. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pendataan penduduk dengan teknik tersebut membutuhkan sekitar 247.000 petugas sensus termasuk pengurus Rukun Tetangga (RT) di masing-masing kota dan kabupaten.