Tiang tol Cilincing-Jampea tidak sesuai konstruksi



JAKARTA. Ada pemandangan yang tidak biasa ketika melewati proyek tol akses Tanjung Priok Seksi E-2 atau Cilincing-Jampea tepatnya di depan pasar Waru Jalan Cilincing Raya. Bila diperhatikan lebih teliti, di sepanjang jalan tersebut banyak bangunan tiang beton yang di tutupi oleh terpal plastik berwarna hitam. Berdasarkan pantauan KONTAN, setidaknya ada lebih dari 13 bangunan tiang tol yang tertutupi terpal plastik hitam tersebut. Kabar yang beredar dilokasi, proyek pembangunan tol tersebut konstruksinya tidak sesuai. Beberapa warga di sekitar bilang, kualitas dari tiang beton tersebut tidak baik sehingga tidak layak untuk dijadikan penyangga jalan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bila di satu sisi pembangunan tiang tol tersebut terlalu tinggi, sehingga tidak dapat menyambunga dengan ruas tol yang sudah terbangun di satu sisinya. Untung, salah satu warga masyarakat disekitar lokasi pembangunan tol Cilincing-Jampea mengatakan tiang-tiang beton sebagai penyangga jalan tol tersebut sudah ditutupi oleh terpal sejak kurang lebih tiga bulan lalu. "Kabarnya nanti akan dibongkar semua," kata Untung, Minggu (21/6). Sekedar catatan, panjang jalan dari tiang jalan tol yang bermasalah tersebut sekitar 2 kilometer (km). Selain ada yang tertutupi terpal, beberapa tiang terlihat dipasangi scaolding di setiap sisinya. Ruas jalan tol tersebut dikerjakan secara patungan oleh Kajima dan Waskita. Pengerjaan awal dari proyek tersebut dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Warga lain yang ditemui KONTAN juga mengatakan hal yang sama. Ada sekitar empat tiang yang saat ini akan dirobohkan. Bahkan, satu tiang diantaranya sudah dilakukan pencabutan dibagian konstruksi dasar tanahnya. Tidak banyak aktifitas yang dapat dilihat warga dalam rangka perbaikan konstruksi tiang jalan tol tersebut. "Kita disekitar sini saja tidak tahu proses pembongkarannya," kata warga tersebut. Di lokasi lain disekitaran pembangunan jalan tol Cilincing-Jampea, salah satu pekerja lapangan yang sering berada dilokasi tersebut mengatakan, bila tidak semua tiang yang ditutupi terpal tersebut sudah dibeton. Untuk tiang yang masih dalam bentuk konstruksi besi menurutnya tidak akan menjadi persoalan besar, namun untuk yang sudah dibeton hal tersebut sulit dan membutuhkan waktu yang lama. "Bila menggunakan alat berat, pasti akan mempengaruhi konstruksi dibawahnya," katanya.

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan