JAKARTA. Kebutuhan mesin untuk alat pertanian setiap tahun makin meningkat. Setiap tahun rata-rata nilai impor mesin pertanian ini naik sekitar 20%. Tapi sayangnya, industri lokal belum mampu memenuhi sehingga sebagian masih diimpor. Tahun 2008 saja, nilai impor mesin untuk Alat dan Mesin pertanian (Asintan) sebesar US$ 314 juta.Direktur mesin Industri Kementerian Perindustrian Triharso mengatakan naiknya kebutuhan mesin untuk sektor pertanian ini seiring naiknya kebutuhan alat produksi pertanian akibat meningkatnya tingkat produksi pertanian. Sementara itu, industri nasional belum mampu mencukupi kebutuhan mesin karena kapasitas produksinya yang belum kasimal.Triharso mencontohkan, untuk mesin traktor saja, saat ini kebutuhan nasional sekitar 200.000 unit per tahun. "Dari jumlah itu, industri nasional hanya bisa memenuhi sekitar 120.000 - 140.000 unit," katanya Senin (8/3). Padahal, setiap tahun rata-rata pertumbuhan permintaan traktor sekitar 15%.Selama ini, Triharso bilang untuk mencukupi kebutuhan mesin pertanian didatangkan dari China, Thailand dan Malaysia. Impor mesin pertanian ini, kata Triharso tidak bisa dihindarkan karena saat ini utilisasi pabrik mesin alat pertanian di Indonesia masih belum maksimal. Ia bilang, saat ini utilisasi untuk industri mesin traktor nasional hanya sekitar 60% - 70%.Belum maksimalnya utilisasi mesin traktor ini ditengarai karena masih banyaknya konsumen yang memilih produk traktor dari China yang harganya relatif lebih murah. Tapi, Triharso memprediksikan ke depan konsumen akan beralih ke traktor produk lokal yang memiliki layanan purna jual. "Saat ini petani lebih merespon traktor merek lokal yang memiliki layanan purna jual," katanya. Sehingga, harapannya permintaan traktor dari China bisa direm. Berdasarkan data Kemenprin, tahun 2008 total impor mesin traktor dari China sebesar US$ 7,94 juta, sedangkan impor mesin pertanian dari China sebesar US$ 6 juta. Nilai impor traktor dan mesin alat pertanian dari China ini meningkat ketimbang tahun 2007 dimana impor traktor dari China sebesar US$ 5,28 juta dan impor mesin pertanian sebesar US$ 5,33 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiap Tahun, Nilai Impor Mesin Pertanian Naik 20%
JAKARTA. Kebutuhan mesin untuk alat pertanian setiap tahun makin meningkat. Setiap tahun rata-rata nilai impor mesin pertanian ini naik sekitar 20%. Tapi sayangnya, industri lokal belum mampu memenuhi sehingga sebagian masih diimpor. Tahun 2008 saja, nilai impor mesin untuk Alat dan Mesin pertanian (Asintan) sebesar US$ 314 juta.Direktur mesin Industri Kementerian Perindustrian Triharso mengatakan naiknya kebutuhan mesin untuk sektor pertanian ini seiring naiknya kebutuhan alat produksi pertanian akibat meningkatnya tingkat produksi pertanian. Sementara itu, industri nasional belum mampu mencukupi kebutuhan mesin karena kapasitas produksinya yang belum kasimal.Triharso mencontohkan, untuk mesin traktor saja, saat ini kebutuhan nasional sekitar 200.000 unit per tahun. "Dari jumlah itu, industri nasional hanya bisa memenuhi sekitar 120.000 - 140.000 unit," katanya Senin (8/3). Padahal, setiap tahun rata-rata pertumbuhan permintaan traktor sekitar 15%.Selama ini, Triharso bilang untuk mencukupi kebutuhan mesin pertanian didatangkan dari China, Thailand dan Malaysia. Impor mesin pertanian ini, kata Triharso tidak bisa dihindarkan karena saat ini utilisasi pabrik mesin alat pertanian di Indonesia masih belum maksimal. Ia bilang, saat ini utilisasi untuk industri mesin traktor nasional hanya sekitar 60% - 70%.Belum maksimalnya utilisasi mesin traktor ini ditengarai karena masih banyaknya konsumen yang memilih produk traktor dari China yang harganya relatif lebih murah. Tapi, Triharso memprediksikan ke depan konsumen akan beralih ke traktor produk lokal yang memiliki layanan purna jual. "Saat ini petani lebih merespon traktor merek lokal yang memiliki layanan purna jual," katanya. Sehingga, harapannya permintaan traktor dari China bisa direm. Berdasarkan data Kemenprin, tahun 2008 total impor mesin traktor dari China sebesar US$ 7,94 juta, sedangkan impor mesin pertanian dari China sebesar US$ 6 juta. Nilai impor traktor dan mesin alat pertanian dari China ini meningkat ketimbang tahun 2007 dimana impor traktor dari China sebesar US$ 5,28 juta dan impor mesin pertanian sebesar US$ 5,33 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News