Tiba-tiba Pemda DKI ubah usaha yang dibuka, bioskop dan gym masih dilarang!



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta telah mengizinkan sejumlah sektor pariwisata indoor (tertutup) untuk beroperasi kembali saat perpanjangan keempat PSBB transisi fase pertama dari 14-27 Agustus 2020.

Hal itu tertuang dalam Surat Kepala Disparekraf DKI Jakarta Nomor 2976 tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB Masa Transisi Dalam Rangka Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.

Baca Juga: Persentase kematian kasus Covid-19 Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia

Namun surat yang diterbitkan pada Jumat (14/8/2020) lalu, justru ditarik kembali untuk direvisi. Kepala Bidang Industri Pariwisata pada Disparekraf DKI Jakarta Bambang Ismadi membenarkan kabar tersebut.

“SK KADIS PAREKRAF 2976 tahun 2020 sedang dalam pembahasan untuk direvisi, segera diinformasikan hasilnya,” kata Bambang saat dikonfirmasi pada Kamis (20/8/2020).

Menurutnya, ada beberapa jenis kegiatan yang perlu ditangguhkan untuk sementara waktu. Dengan demikian ada perubahan dalam lampiran SK tersebut.

“Keputusan ini diambil demi kebaikan dan keselamatan kita bersama dan tentunya kita harus mendukung secara penuh,” ujar Bambang.

Berdasarkan dokumen yang diterima, SK tersebut ditembuskan untuk 12 pihak. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten Perekonomian dan Keuangan, Wali Kota di lima wilayah administrasi, Bupati Administrasi Kepulauan Seribu, Inspektur, Kasatpol PP dan sebagainya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta janji cairkan insentif tenaga medis mulai 24 Agustus

Surat itu menjelaskan soal rencana pembukaan tempat pariwisata indoor. Seperti bola sodok atau billiard, bioskop, gym, bola gelinding atau bowling dan sebagainya.

1. Hotel/Akomodasi Maksimal pemilik usaha, pekerja, ruang pertemuan 50 persen dari kapasitas.

2.Restoran/Rumah Makan Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan hanya diperbolehkan melaksanakan pertunjukan jenis musik akustik.

3. Kawasan Pariwisata Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

4. Taman Margasatwa / Kebun Binatang Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung. 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah 9 tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

5.Museum dan Galeri Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung 50 persen dari kapasitas.

6. Pantai Wisata Kepulauan Seribu Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung 50 persen dari kapasitas.

7. Perawatan Jasa Rambut (Salon/Barbershop) Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung 50 persen dari kapasitas, hanya diperbolehkan melaksanakan perawatan rambut.

8. Taman Rekreasi Indoor dan outdoor Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

9. Golf dan Driving Range Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas.

10. Pertunjukan di Ruang terbuka Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah 9 tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk. Harus memiliki surat terbuka persetujuan teknis dari Dinas PAREKRAF.

11. Produksi Film Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas. Harus memiliki surat persetujuan teknis dari dinas PAREKRAF.

12. Corporate Event Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas. Harus memiliki surat persetujuan teknis dari dinas PAREKRAF.

13. Meeting/Seminar/Workshop Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas. Harus memiliki surat persetujuan teknis dari dinas PAREKRAF.

14. Pemutaran Film (Bioskop) Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung. 50 persen dari kapasitas, anak usia di bawah 9 tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

15. Pusat Kesegaran Jasmani (Gym/Fitness Center) Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung 50 persen dari kapasitas, anak usia di bawah 9 tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk dan tidak melaksanakan class meeting/latihan bersama dalam ruang kelas yang intensitasnya tinggi/berat.

16. Bola Sodok/ Billiard Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

17. Bola Gelinding/ Bowling Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

18. Seluncur/lce Skating Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

19. Taman Rekreasi Keluarga Permainan Anak (Taman Bertema, Trampoline, Softplay, Kidzania, Timezone) Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung, 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

20. Kolam Renang dan Water Park Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung. 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

21. Lapangan Tennis Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung. 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

22. Kolam Pemancingan Maksimal pemilik usaha, pekerja, pengunjung. 50 persen dari kapasitas dan anak usia di bawah sembilan tahun serta usia di atas 60 tahun dilarang masuk.

23. Akad Nikah di dalam gedung Hanya dapat dihadiri maksimal 30 orang

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul DKI Revisi Regulasi Pembukaan Pariwisata Indoor, termasuk Bioskop, Gym dan Billiard

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini