Tidak ada korban WNI di ledakan bom di Mesir



JAKARTA. Bom meledak di dua lokasi di Mesir. Puluhan orang tewas dan luka-luka, tapi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.

Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, mengatakan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam dua ledakan yang terjadi di Kota Tanta dan Kota Alexandria pada Minggu waktu setempat.

KBRI Kairo pun mengimbau agar WNI di Mesir meningkatkan kewaspadaan. "Hindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan yang mendesak," demikian siaran pers Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Minggu (9/4/2017).


Dua ledakan bom terjadi di dua gereja di Mesir pada saat jemaat memenuhi gereja untuk merayakan Minggu Palma. Bom pertama terjadi pada pukul 10.20 WS di Gereja Mar Girgis Coptic, Central Delta, Kota Tanta, Provinsi Gharbeya.

Informasi dari otoritas setempat, diperkirakan sekitar 26 orang korban tewas dan 71 lainnya mengalami luka. Selain itu, ledakan kedua terjadi pada Minggu sore di gerbang Gereja St Mark, Alexandria.

Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa ledakan kedua tersebut adalah bom bunuh diri. Informasi dari otoritas setempat memperkirakan sekitar 11 orang korban tewas serta 66 orang mengalami luka.

Sementara itu, menurut data Kementerian Luar Negeri terdapat sekitar 5.711 WNI di Mesir yang sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa.

Kementerian membuka jalur hotline Perlindungan WNI melalui telepon ke nomor 081290070027 atau hotline KBRI Mesir +201022229989 jika terdapat keadaan darurat atau mendesak dan membutuhkan pertolongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto