Tidak banyak pengaruh ke modal, ini alasan CIMB Niaga terbitkan sukuk dan obligasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menerbitkan Sukuk Mudharabah dan Obligasi Subordinasi. Meski demikian, aksi korporasi ini tak akan langsung memberi kontribusi besar pada modal bank. 

Direktur Strategi dan Keuangan CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengatakan, hal ini karena target yang dihimpun dari obligasi hanya Rp 100 miliar. Sedangkan dana sukuk akan langsung digunakan untuk ekspansi pembiayaan di unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga.

Sebagai informasi, melalui sukuk mudharabah, CIMB Niaga menargetkan dapat menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar. Sedangkan lewat penerbitan obligasi subordinasi, Bank menargetkan dana sebesar Rp 100 miliar.


Wan Razly menyebut saat ini modal CIMB Niaga sebesar Rp 37 triliun. Sedangka rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank per Agustus mendekati 19%.

"Penerbitan ini seiring dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang terkait Rencana Aksi (recovery plan) guna menjaga ketahanan permodalan serta mendukung pertumbuhan kredit. Sehingga bank harus menerbitkan obligasi subordinasi," kata Wan Razly di Jakarta, Senin (15/10).

Sedangkan Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, selain memperkuat modal, langkah ini diambil guna memperkenalkan produk CIMB Niaga Syariah di pasar modal.

Pandji menyatakan target perolehan sukuk sebesar Rp 500 miliar dibadingkan pembiayaan masih kecil. Pandji menyatakan rata-rata setiap bulan pembiayaan syariah CIMB Niaga sebesar Rp 800 miliar.

"Bila sukuk masuk lebih dari Rp 500 miliar, belum tentu diambil semua. Bila ada deposito dalam jumlah lebih besar dengan pricing lebih baik. Lebih memilih yang murah, agar financing pun (bunga) lebih murah," jelas Pandji.

Pandji bilang hingga akhir tahun target pembiayan syariah sebesar Rp 24 triliun. Hingga Agustus 2018, UUS CIMB Niaga menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 23,72 triliun. Nilai ini tumbuh 65,29% year on year dari posisi yang sama tahun lalu Rp 14,35 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan l Tahap l dengan nilai pokok Rp 500 miliar merupakan bagian dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga dengan target dana Rp 4 triliun Rupiah.

Sukuk tersebut ditawarkan dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun.

Adapun Obligasi Subordinasi III Bank CIMB Niaga Tahun 2018 diterbitkan dengan nilai pokok Rp 100 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan strategi perseroan untuk memperpanjang tenor pendanaan hingga 5 sampai 7 tahun.

Dalam penerbitan Sukuk Mudharabah dan Obligasi Subordinasi ini, CIMB Niaga menunjuk tiga perusahaan sebagai penjamin emisi yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan Sucor Sekuritas. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk.

Perseroan menjadwalkan masa bookbuilding Sukuk dan Obligasi Subordinasi tersebut pada 15-26 Oktober 2018 dan penjatahan pada 13 November 2018. Adapun pencatatan di Bursa Efek lndonesia direncanakan pada 16 November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti