JAKARTA. Fraksi Gerindra dan Hanura walkout dari rapat Paripurna karena tidak merasa pernah diikutsertakan di Badan Kehormatan (BK) dalam pemutusan Kode Etik DPR RI dan Tata Beracara BK DPR RI.Ketua DPP Gerindra, Martin Hutabarat, mengaku sangat sedih karena tidak diikutsertakan dalam pembuatan kode etik DPR RI."Kami sangat gembira kita memiliki kode etik yang menjadi beban bersama, terutama terhadap sorotan masyarakat terhadap DPR dan BPK. Tapi kami sangat sedih karena fraksi kami sampai sekarang tidak diakomodir dalam BK. Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan kami mengundurkan diri tidak mengikuti rapat paripurna. Kami sangat merindukan berada di BK untuk menjaga kode etik yang disahkan," ujar Martin ketika rapat Paripurna berlangsung, Nusantara II, Selasa (29/3).Hal serupa pun diutarakan Erik Satrya Wardana, yang dari awal sangat mengiginkan Hanura bisa berada di BK. "Sejak awal Hanura mengiginkan di BK bersama fraksi yang lain. Tapi upaya kami tidak mendapat respon dari pimpinan. Oleh karena itu Hanura tidak bisa ikut serta dalam proses di BK," ucap Erik.Bukan hanya itu, Erik pun mengaku bahwa sebenarnya Hanura menyetujui subtansi kode etik, tapi tidak menyetujui prosesnya yang tidak menyertakan semua fraksi. "Ini bagus, tapi proses yang tidak memenuhi asas keadilan karena tidak menyertakan semua fraksi. Oleh karena itu Hanura memutuskan untuk tidak terlibat dalam proses apa pun, apalagi dalam pengambilan keputusan," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tidak diikutsertakan dalam BK, Gerindra dan Hanura walkout dari rapat paripurna
JAKARTA. Fraksi Gerindra dan Hanura walkout dari rapat Paripurna karena tidak merasa pernah diikutsertakan di Badan Kehormatan (BK) dalam pemutusan Kode Etik DPR RI dan Tata Beracara BK DPR RI.Ketua DPP Gerindra, Martin Hutabarat, mengaku sangat sedih karena tidak diikutsertakan dalam pembuatan kode etik DPR RI."Kami sangat gembira kita memiliki kode etik yang menjadi beban bersama, terutama terhadap sorotan masyarakat terhadap DPR dan BPK. Tapi kami sangat sedih karena fraksi kami sampai sekarang tidak diakomodir dalam BK. Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan kami mengundurkan diri tidak mengikuti rapat paripurna. Kami sangat merindukan berada di BK untuk menjaga kode etik yang disahkan," ujar Martin ketika rapat Paripurna berlangsung, Nusantara II, Selasa (29/3).Hal serupa pun diutarakan Erik Satrya Wardana, yang dari awal sangat mengiginkan Hanura bisa berada di BK. "Sejak awal Hanura mengiginkan di BK bersama fraksi yang lain. Tapi upaya kami tidak mendapat respon dari pimpinan. Oleh karena itu Hanura tidak bisa ikut serta dalam proses di BK," ucap Erik.Bukan hanya itu, Erik pun mengaku bahwa sebenarnya Hanura menyetujui subtansi kode etik, tapi tidak menyetujui prosesnya yang tidak menyertakan semua fraksi. "Ini bagus, tapi proses yang tidak memenuhi asas keadilan karena tidak menyertakan semua fraksi. Oleh karena itu Hanura memutuskan untuk tidak terlibat dalam proses apa pun, apalagi dalam pengambilan keputusan," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News