KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi perusahaan migas asing berniat keluar dari proyek migas Indonesia. Seperti Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang memilih hengkang dari proyek Makassar Strait, Shell Indonesia juga memilih meninggalkan proyek migas bernama Blok Moa yang berada di Provinsi Maluku. Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ediar Usman mengatakan Shell telah nenyampaikan secara lisan niatnya untuk mengembalikan proyek Blok Moa kepada pemerintah. "Secara lisan sudah. Tapi surat resminya belum ada ke kami,"kata Ediar kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7). Ediar mengatakan alasan Shell memilih mengembalikan Blok Moa ke pemerintah lantaran proyek tersebut tidak ekonomis. Dengan keputusan Shell tersebut, Ediar mengaku, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan Blok Moa tersebut. "Potensi ada tapi fasilitas segala macam belum ekonomis," imbuh Ediar.
Tidak ekonomis, Shell berniat kembalikan Blok Moa ke pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi perusahaan migas asing berniat keluar dari proyek migas Indonesia. Seperti Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang memilih hengkang dari proyek Makassar Strait, Shell Indonesia juga memilih meninggalkan proyek migas bernama Blok Moa yang berada di Provinsi Maluku. Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ediar Usman mengatakan Shell telah nenyampaikan secara lisan niatnya untuk mengembalikan proyek Blok Moa kepada pemerintah. "Secara lisan sudah. Tapi surat resminya belum ada ke kami,"kata Ediar kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7). Ediar mengatakan alasan Shell memilih mengembalikan Blok Moa ke pemerintah lantaran proyek tersebut tidak ekonomis. Dengan keputusan Shell tersebut, Ediar mengaku, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan Blok Moa tersebut. "Potensi ada tapi fasilitas segala macam belum ekonomis," imbuh Ediar.