KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa stok gula konsumsi saat ini tercukupi. Dirjen Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Isy Karim mengklaim bahwa stok gula konsumsi saat ini lebih dari 330 ribu ton. Stok ini, menurutnya cukup untuk memenuhi kebutuhan gula hingga satu bulan ke depan. "Dari catatan kami di BUMN pangan dan swasta, stok lebih 330 ribu ton, artinya cukup sampai bulan depan," kata Isy, Jumat (21/4).
Meski demikian, Isy mengakui beberapa waktu lalu ada keterlambatan impor lantaran harga gula dunia sempat melonjak. Baca Juga: Stok Gula di Ritel Modern Masih Langka, Meski Harga Acuan Dinaikkan Sementara waktu itu, belum ada keputusan relaksasi harga acuan pemerintah (HAP) gula konsumsi. Sehingga importir kesulitan melakukan realisasi impor gula. "Kan perlu waktu untuk nego, tapi sekarang (harga gula dunia) sudah turun, dan mau masuk musim giling Mei ini," ungkap Isy. Diketahui, pemerintah baru saja menaikkan HAP gula konsumsi menjadi Rp 17.500-18.500/kg sejak 5 April hingga 31 Mei 2024. Keputusan ini diambil untuk memastikan stok gula konsumsi pada momen Lebaran. Baca Juga: Update Harga Pangan: Harga Cabai, Daging Sapi dan Telur Melonjak, Beras Melandai Hanya saja, meski HAP sudah diubah, stok gula di ritel modern saat ini masih kosong. Pantauan Kontan.co.id, di tiga ritel modern di kawasan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Minggu (21/4) stok gula terpantau terbatas.