KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akselesari transformasi digital pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah terus didorong oleh berbagai pihak. Maklum saja, era digitalisasi menyebabkan persaingan di industri perbankan kian ketat, dengan layanan digital yang juga kian beragam. Otoritas Jasa Keuangan pun juga telah menganggap hal ini sebagai kebutuhan yang mendesak dengan mengeluarkan POJK Nomor 25/Pojk.03/2021 Tentang Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan Rakyat Dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Melalui aturan tersebut, OJK memberikan fleksibilitas dan inovasi serta memperluas ruang kerja sama BPR dengan bank umum maupun perusahaan jasa keuangan lainnya dalam memberikan pelayanan.
BPR Hasamitra misalnya, yang terus bertransformasi dan berakselerasi demi memenuhi kebutuhan nasabah di era digital saat ini. Melalui aplikasi mobile banking yang diberi nama Hasamitra Mobile, nasabah dapat mengakses layanan yang cepat dan terintegrasi lewat satu aplikasi.
Baca Juga: Bos Bank Digital Beberkan Strategi Bertahan Hadapi Persaingan yang Kian Ketat Dalam temuan Kontan, sejak diluncurkannya pada tahun 2018, Hasamitra Mobile sendiri telah memiliki
pipeline, yang mana fitur yang dikembangkan mulai dari pembukaan deposito online, pembukaan tabungan online, penarikan tunai di ATM tanpa kartu, pembayaran, dan pembelian. Kini Hasamitra mobile telah memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan secara digital, mulai dari transfer dana, deposito dan tabungan Online, pembelian, pembayaran, serta tarik tunai tanpa kartu. "Digitalisasi Hasamitra terus kami kembangkan, kami targetkan tahun ini akan melaunching layanan ATM Bersama bekerjasama dengan bank Mandiri sebagai Bank induk untuk ATM bersama," kata Made kepada Kontan, Selasa (15/8). Lebih lanjut Made menyampaikan Hasamitra terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Bank Mandiri untuk bank induk ATM bersama, kerjasama dengan Bank sahabat sampoerna, Bank Danamon untuk layanan Virtual Account, dengan Teradata untuk Core Banking System dan lainnya. "Pada intinya kami terus menjalin kolaborasi untuk mempercepat akses layanan secara digital dengan memperhatikan kebutuhan nasabah kami," kata Made. Made juga menyampaikan pihaknya mendapatkan respon positif dari nasabah terkait kehadiran Hasamitra Mobile sebagai aplikasi digital. Selain akses layanan perbankan yang mudah dan cepat, aplikasi ini juga didukung oleh fitur-fitur yang dibutuhkan nasabah.
Baca Juga: Hati-hati, Bank Digital Bisa Ditinggalkan Nasabahnya Jika Tak Ada Inovasi "Kita punya seperti pembayaran dan pembelian yang bisa dilakukan secara online, transfer ke bank lain, Top- up Ewallet, dan fitur lainnya," jelas Made. Made merinci pengguna aktif Hasamitra mobile sejak awal tahun 2022 sudah mencapai 4800 pengguna aktif. Sementara data terbaru per Juli 2023, jumlah pengguna telah meningkat pesat mencapai lebih dari 13.000. Di sisi lain, dengan digitalisasi yang terus dikembangkan saat ini, Made menyampaikan pihaknya masih memproyeksikan adanya kebutuhan tambahan terkait SDM/karyawan di BPR Hasamitra. "Ini tidak terlepas dari komitmen perusahaan yaitu pemberian pelayanan terbaik bagi nasabah, dan kami percaya bahwa pelayanan langsung dari karyawan kepada nasabah akan menghasilkan hubungan emosional yg lebih dibanding dengan teknologi itu sendiri," kata Made. Senada, BPR Universal juga terus melakukan transformasi digitalnya, pada Mei 2023 lalu, BPR Universal baru saja meluncurkan aplikasi mobile bankingnya yang diberi nama Universal Mobile. Kehadiran aplikasi ini akan mempermudah nasabah melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja. Universal Mobile dilengkapi dengan berbagai fitur menarik seperti gratis transfer ke semua bank, gratis top up e-wallet, serta cek saldo dan mutasi rekening secara real time. Meski begitu, Marketing Communication & Funding Head Universal BPR Igor Siboro, menyampaikan era transformasi digital di BPR Universal memang dapat menimbulkan perubahan pada layanan perbankan, namun ada peran tidak bisa digantikan oleh digitalisasi.
Baca Juga: Siap-Siap! OJK Bakal Banyak Keluarkan Aturan Baru Untuk Industri Perbankan "Bukan berarti jumlah karyawan akan berkurang. Sebaliknya, digitalisasi hanya akan mengubah peran mereka. Meskipun teknologi semakin canggih, kebutuhan akan sentuhan manusiawi atau "human touch" dalam layanan perbankan tetap sangat penting," kata Igor kepada Kontan, Selasa (15/8). Lebih lanjut Heras menyampaikan, meskipun nasabah dapat mengakses layanan perbankan secara daring melalui aplikasi atau situs web, mereka tetap menginginkan seseorang yang dapat memberikan pandangan, penjelasan, dan solusi yang personal.
Karyawan bank dapat memainkan peran ini dengan memberikan layanan pelanggan yang ramah, memberikan saran keuangan yang terperinci, atau memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan individu nasabah. Selain itu, digitalisasi juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan bank. Dengan adanya sistem otomatisasi, tugas-tugas rutin dapat diselesaikan dengan lebih efisien, sehingga karyawan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada aktivitas yang mengharuskan pemikiran kreatif dan analitis. "Hal ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian mereka dan memberikan nilai tambah yang unik dalam konteks layanan perbankan," kata Igor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari