Tidak Menginfeksi Manusia, Berikut Fakta Lain Nyamuk Wolbachia



MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan menyebar ribuan nyamuk wolbachia di lima kota sebagai penekan virus nyamuk demam berdarah. Berikut sejumlah fakta mengenai nyamuk wolbachia, yang menimbulkan pro dan kontrak di seputar masyarakat. 

1. Wolbachia adalah bakteri alami serangga Mengutip keterangan Kementerian Kesehatan, wolbachia adalah bakteri alami pada 60% serangga. Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur. 

2. Bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia Kemenkes menjelaskan, bakteri wolbachia yang sudah dibawa oleh nyamuk tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain. Wolbachia tidak menyebabkan manusia ataupun hewan sakit. 


3. Tidak ada rekayasa genetik Baik bakteri wolbachia maupun nyamuk aedes aegypti didapatkan secara alami tanpa ada manipulasi genetika dan tidak diternakkan di laboratorium. Nyamuk wolbachia adalah nyamuk yang lahir dari telur yang diberikan bakteri alami wolbachia. 

4. Hasil perkawinan nyamuk wolbachia  - Jika nyamuk jantan wolbachia kawin dengan nyamuk betina tidak ber-wolbachia, maka telur yang dihasilkan tidak akan menetas.  - Jika nyamuk jantan tidak ber-wolbachia kawin dengan nyamuk betina wolbachia, maka telur akan menetas sebagai nyamuk ber-wolbachia - Jika nyamuk jantan wolbachia kawin dengan betina wolbachia, maka telur menetas ber-wolbachia. 

5. Menekan virus dengue dalam tubuh nyamuk DBD  Wolbachia dalam tubuh nyamuk demam berdarah atau nyamuk aedes aegypti dapat menekan kembang biak virus dengue, sehingga mengurangi kemampuan nyamuk DBD sebagai penular demam berdarah. 

6. Berebut makanan dengan virus dengue Dalam tubuh nyamuk, pertambahan bakteri menyebabkan kompetisi virus dengue mendapatkan makanan semakin tinggi. Semakin sedikit mendapatkan suplai makanan, semakin sulit virus dengue berkembang biak (replikasi).

Metode pelepasan wolbachia

Pada tahap awal, telur nyamuk aedes dimasukkan bakteri wolbachia. Telur yang menetas akan menghasilkan nyamuk-nyamuk jantan dan betina ber-wolbachia. 

Nyamuk-nyamuk ini akan hidup secara alamiah dan berkembang biak menghasilkan generasi baru nyamuk berwolbachia. 

Kementerian Kesehatan menyebut telah dilakukan studi kelayakan pelaksanaan teknologi wolbachia pada tahun 2022 dan hasilnya, menurunkan 77% kasus demam berdarah dan 88% kasus perawatan di rumah sakit. 

"Hal ini membuktikan bahwa teknologi wolbachia aman untuk diterapkan sebagai salah satu metode penanganan penyakit demam berdarah di Indonesia," tulis Kementerian Kesehatan dalam akun Instagramnya.

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia