KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pemberian subsidi LPG 3 kilogram (kg) tidak tepat sasaran. Dus, otoritas fiskal mengajukan usulan mengubah mekanisme subsidi LPG 3 kg agar tepat sasaran. Kata Febrio, dari sisi harga jual dengan harga patokan, selisih harga LPG 3 kg terus berflukluasi. Misalnya pada 2020 lalu, selisihnya mencapai Rp 5.000 per tabung. Bahkan tahun 2021, perbedanaannya sekitar Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per tabung. Sementara itu, hanya 36% dari total subsidi LPG 3 kg yang dinikmati oleh 40% masyarakat termiskin. Sedangkan 39,5% berasal dari 40% masyarakat ekonomi kelas menengah atas. Sisanya, berasal dari kalangan kelas ekonomi lainnya.
Tidak tepat sasaran, mekanisme subsidi LPG 3 kg akan diubah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pemberian subsidi LPG 3 kilogram (kg) tidak tepat sasaran. Dus, otoritas fiskal mengajukan usulan mengubah mekanisme subsidi LPG 3 kg agar tepat sasaran. Kata Febrio, dari sisi harga jual dengan harga patokan, selisih harga LPG 3 kg terus berflukluasi. Misalnya pada 2020 lalu, selisihnya mencapai Rp 5.000 per tabung. Bahkan tahun 2021, perbedanaannya sekitar Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per tabung. Sementara itu, hanya 36% dari total subsidi LPG 3 kg yang dinikmati oleh 40% masyarakat termiskin. Sedangkan 39,5% berasal dari 40% masyarakat ekonomi kelas menengah atas. Sisanya, berasal dari kalangan kelas ekonomi lainnya.