Tidak terdampak pandemi Covid-19, Panca Mitra Multiperdana membukukan kinerja ciamik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Mitra Multiperdana mengaku bisnisnya tidak begitu terdampak pandemi Covid-19. Mengutip keterangan resminya, Panca Mitra Multiperdana mengantongi penjualan hingga US$ 83,3 juta per Juni 2020.

Realisasi itu meningkat 12,6% secara year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 73,9 juta. Sementara laba bersihnya meningkat drastis hingga US$ 629,5% yoy menjadi US$ 5,3 juta. 

Asal tahu saja, kinerja yang apik di tengah pandemi Covid-19 itu ditopang oleh proses produksi Panca Mitra Multiperdana yang tidak terganggu. Utilisasi Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan udang, pembekuan udang, dan perdagangan ini tetap 100%. 

"Secara produksi kami tidak harus mengurangi shift atau mengurangi slot. Sehingga, jam kerja produksi terjaga," ungkap Direktur Utama Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo dalam konferensi pers penawaran umum perdana saham Panca Mitra Multipersdana yang digelar secara virtual, Senin (23/11). 

Baca Juga: Akan IPO, Panca Mitra Multiperdana bidik dana hingga Rp 300 miliar

Martinus menambahkan, proses produksi tidak terdampak karena karena karyawan perusahaan telah terbiasa menerapkan protokol ketika memasuki ruang processing. Asal tahu saja, kebiasaan ini telah dilakukan sebelum pandemi Covid-19 menerpa. Misalnya saja, menggunakan masker, menggunakan APD, sarung tangan, dan safety boot.

Perbedaannya, ketika akan masuk ruang processing karyawan melakukan pengecekan suhu dan diberi vitamin C saat ini. Kini karyawan juga mengenakan face shield dalam ruang processing. Oleh karenanya, pihaknya Panca Mitra Multiperdana mendapat dispensasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tidak menjaga jarak selama di ruang processing.

Di sisi lain, produksi Panca Mitra Multiperdana juga terdongkrak pembangunan pabrik yang selesai akhir tahun lalu. Per Januari 2020 pabrik tersebut sudah mulai berjalan. 

Sementara dari sisi permintaan produk, pasar Panca Mitra Multiperdana yang sebagian besar supermarket tidak terdampak. Adapun permintaan dari supermarket masih bertahan ditopang penjualan secara online yang diprediksi meningkat hingga dua kali lipat. "Itu kenapa tahun ini revenue kami naik 12% dan volume naik 14%," imbuh Martinus. 

Baca Juga: Ekspor Udang Makin Kokoh Saat Pandemi Covid-19

Editor: Wahyu T.Rahmawati