KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan Taman Nasional (TN) Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap buka. Hanya saja, sistemnya diubah menjadi buka-tutup pada 2025 mendatang. "Kebijakan ini untuk memastikan keberlanjutan dari TN Komodo yang mengedepankan aspek pariwisata hijau," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024). Pelaksana tugas Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Xaverius Teguh membenarkan sistem buka-tutup TN Komodo.
Baca Juga: Warga Tolak Penutupan Taman Nasional Komodo "Betul, bahwasannya rencana dari Balai TN Komodo melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akan memberlakukan secara bertahap penutupan periodik yang tentunya akan diatur seberapa banyak pengunjung hadir di sana," jelas Fransiskus saat bergabung secara daring dalam kesempatan yang sama. Sandiaga mengatakan, menurut data yang diterima Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), TN Komodo nantinya tidak akan menerima lebih dari 1.200 kunjungan per hari. Artinya, hanya ada sekitar 300.000 kunjungan ke TN Komodo per tahunnya. "Poinnya lebih ditata. Bukan ditutup, tetapi buka-tutup dan akan dilihat dalam perjalanannya, bagaimana nanti dampak ke depannya. Jangan sampai karena pariwisata, atraksinya menjadi rusak," tutur Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya.
Keberlanjutan lingkungan
Labuan Bajo yang termasuk destinasi wisata top of mind di Indonesia, memiliki daya tarik di berbagai tempat. Menurut Fransiskus, selain TN Komodo, wisatawan masih bisa berkunjung ke tempat lain, seperti Taman Parapuar yang mengusung konsep wisata alam di hutan. Adanya tempat wisata baru ini diharapkan dapat menjadi alternatif di tengah pembatasan kunjungan ke TN Komodo. Sebab, alasan di balik sistem buka-tutup TN Komodo terkait dengan pelestarian alam. "Sebagai salah satu sumbangan kita untuk melestarikan alam dan keindahannya adalah menjaga ekosistem. Jadi, menurut saya, sangat penting mengatur irama kunjungan ke TN Komodo," jelas Fransiskus. " Karena kegiatan yang terlalu masif untuk wisata bisa saja berpotensi merusak lingkungan," tambah dia.
Lebih lanjut, TN Komodo juga menyiapkan uji coba aplikasi SiOra pada Agustus 2024 sebagai upaya digitalisasi pariwisata.
Baca Juga: DPRD: Penutupan Taman Nasional Komodo Bisa Memicu PHK Besar-Besaran Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Rencana Buka Tutup TN Komodo 2025, Batasi 1.200 Pengunjung per Hari", Klik untuk baca:
https://travel.kompas.com/read/2024/08/01/090000127/rencana-buka-tutup-tn-komodo-2025-batasi-1.200-pengunjung-per-hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati