Tiga abad Martell Cognac dan seni kontemporer



Pagelaran seni kontemporer bersanding dengan minuman beralkohol? Mengapa tidak. Event itulah yang tengah dirancang brand minuman alkohol kelas dunia,  Martell Cognac.

Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-300,  Martell Cognac akan menggelar pameran seni kontemporer di Indonesia, dengan tema "No Other Color". Untuk membuat pameran seni ini terkesan tidak biasa, dipilihlah tempat dengan nilai sejarah, yaitu Tugu Kuntskring Paleis.

Tugu Kuntskring merupakan sebuah bangunan yang berusia 102 tahun. Bangunan ini di era kolonial merupakan Galeri Lingkar Seni atau pusat promosi seni. Berbagai karya dari seniman-seniman besar dunia termasuk Pablo Picasso, Vincent Van Gogh, hingga seniman lokal ngetop macam Sindudarsono Sudjojono pernah terpajang di Kunstkring.


Kurator pameran Amalia Wirjono mengatakan, salah satu pertimbangan dalam memilih ke-14 seniman adalah kekhasan karya. "Mereka karyanya beda, out of the box," katanya beberapa waktu lalu.

Adapun seniman yang akan terlibat dalam pameran tersebut di antaranya, Aditya Novali, Agan Harahap, Agung Kurniawan, Andra Matin, Andy Dewantoro, Davy Linggar, Eddi Prabandono, Erik Pauhrizi, Erika Ermawan, Evelyn Pritt, Indra Leonardi, Muhammad Akbar, Rega Ayundya Putri, dan Saleh Husein.

Semua seniman diberikan kebebasan untuk menampilkan karyanya. Namun karya yang tampil harus mengusung tema monocromatic. Sebab, tidak ada cara yang lebih tepat untuk menampilkan kesan klasik dan berkelas selain dengan menampilkan karya dalam konsep monocromatic alias hitam-putih.

Empat produk Edhi Sumadi, Managing Director Pernord Richard yang membawahi Martell di Indonesia menuturkan, dengan menggelar acara ini, Martell Cognac ingin memperlihatkan pertaliannya yang kuat dengan seni. Menurut Edhi, acara serupa tidak hanya digelar di Indonesia tetapi juga di 130 negara secara simultan.

Nah, dalam kesempatan tersebut, Martell juga akan meluncurkan empat jenis produk terbatas mereka. Pertama, Martel Cordon Bleu 1912. Produk ini dibuat dengan menggabungkan lebih dari seratus eaux-de-vie dari empat kebun anggur paling bergengsi di Cognac; Petit Chamagne, Grande Champagne, Fins Bois, Borderies. Kombinasi itu diklaim bisa menciptakan sensasi ledakan rasa buah yang nikmat berpadu dengan sedikit rempah- rempah.

Produk kedua adalah Martell XO Limited Edition. Botol minuman ini berbentuk melengkung dengan ujung gabus berhias cabochon yang diukir dari pohon yang sama dengan yang digunakan untuk membuat barel aging.

Ketiga, Martell Assemblage de 3 Millesimes. Ini adalah cognac langka dan berharga yang diletakkan dalam sebuah kotak kayu yang dihiasi dengan tiga tone inlay.

Produk keempat, Martell Premier Voyage. Keunggulan produk terlihat dengan botolnya yang khusus dirancang oleh seniman Prancis Bernar Venet.              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi